Rabu, 19 Desember 2012

AWAS ADA ALIEEENNN!!!!!



“Tita...!!!” suara teriakan seorang gadis bernada sopran memanggil. Tita si gadis berkerudung itu pun dengan cepat mencari arah suara yang lebih mirip gelas pecah tersebut.
“kenapa De?” tanyanya segera.
“semua orang sedang ramai membicarakan perbincangan kita semalam di kamar”
“maksud kamu si makhluk berkepala besar tersebut?”
“tepat sekali. Alien”. Jawabnya semangat
            Dea menarik cepat tangan temannya dan berlari menuju keramaian yang ia maksudkan tadi. Benar saja, semua orang ramai membicarakan makhluk ruang angkasa yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan. Entah dari mana asal percakapan tersebut tapi keramaian perbincangan ini memang seperti yang ia alami kemarin malam.
            Malam itu, sekitar pukul 21.00 selepas hujan, jalanan yang basah dan cuaca yang dingin dan lembab. Tak biasanya memang jalanan ini sepi. Biasanya ada beberapa pedagang yang berjualan dipinggir jalan ini, tapi sekarang tidak. Sunyi dan senyap.
“innalillahi, apa yah tadi?” tanya Tita dalam hati. Tita yang sedari dulu menyukai dunia teka-teki semakin tertantang dengan apa yang ia lihat barusan. Sosok kurus yang berlari kencang didepannya semakin mebuat teka-teki. Jiwa wartawannya semakin terasah, tertantang. Tanpa ada ketakutan sedikitpun ia menggowes sepedanya makin kencang menembus dinginnya malam. Melewati beberapa tikungan, memasuki gang kecil. Sosok kurus tersebut menghilang dibalik tikungan yang bercabang.  Ke kanan atau kekiri? Fikirannya mencari cari jawaban yang tepat. Hari sudah malam, ada kekhawatiran tidak dibukakan pintu oleh ibu kost. Maklum kos-kosan Tita terkenal dengan disiplin yang ketat.
            Tita menghela nafas, ada kecewa yang terpancar dari wajah manisnya. Ia mungkin tidak menemukan lagi sosok kurus berkepala besar itu. Tita membalikan sepedanya. Lemas. kalau saja ia lebih cepat menggowes sepedanya mungkin sosok misterius itu tidak akan lenyap diperempatan jalan.
***
            Tita terbangun ketika ada suara asing yang memanggilnya. Entah suara apakah gerangan yang asing terdengar. Fikirannya nyaris terbang pada kisah nyata seorang seniman Indonesia Sujana Kerton yang mengaku diculik oleh sosok kurus berkepala besar hingga beberapa kejadian yang ia lihat dengan sendirinya akhir-akhir ini. Aneh. Sejak kejadian itu Tita jadi terbiasa dengan hal-hal pembicaraan aneh. Tapi ia tak percaya dengan hal berbau mistis seperti di film-film Indonesia. Baginya Indonesia bukan negeri sarang dukun yang masyarakatnya memiliki ketertarikan berlebih pada cerita mistis kampungan. Ia mulai terbiasa dengan komunitas ‘The Gray Foundation” sebuah komunitas yang concern dalam hal per-Alienan dan benda benda langit yang jatuh ke bumi.
“Key, lihat itu benda aneh itu nampak kembali diatas pegunungan!” teriak Tita pada lelaki berperawakan tinggi itu. Ruangan komplit dengan layar-layar 4 dimensi yang canggih mulai ramai dengan beberapa member yang berceloteh tentang benda misterius yang baru saja dilihat oleh Tita. Key yang memiliki nama asli Keyziro dengan sigap menekan beberapa tombol dan memainkan dengan cepat jarinya diatas keyboard komputer didepannya.
            Keyziro yang pertama kali memperkenalkan Tita dengan komunitas yang ia dirikan ini. pertemuannya berawal di beranda masjid kampus saat Tita ingin mewawancarai beberapa mahasiswa yang akan bersyahadat siang itu. Awalnya Keyziro seorang Budhaisme. Ia mahasiswa jurusan tekhnik pindahan dari columbia university. Ayahnya bersuku Jawa ibunya Jepang dan mereka menetap di New york selama kurang lebih 4 tahun. Keyziro menetap dan menjadi warga negara asli Indonesia ketika ibunya meninggal setahun lalu. Ia memang amat mencintai Indonesia, bukan hanya sebagai tanah kelahirannya tetapi juga karena budaya yang memiliki magnet tersendiri baginya.
            Keyziro menaikan sedikit kacamatanya yang turun, matanya serius melihat kearah layar begitupun dengan Tita. Semua diruangan itu larut dengan berbagai spekulasi tentang benda misterius itu.
            Malam itu kilauan cahaya terang ditengah padang rumput yang luas hampir menyelimuti keseluruhan permukaan padang rumput. Bertenggerlah sebuah benda raksasa yang hampir menyerupai sebuah piring. Sangat silau dan nampaknya piringan tersebut seakan menyedot rasanya penasarannya hingga ia tak sadar tengah berada didalam benda raksasa tersebut.
‘brakkkk!!!!’ pintu baja itu tiba-tiba saja tertutup rapat. Nafas Tita terengah engah tak karuan, ia berlari semakin kencang. Ada ketakutan yang mendalam, wajahnya pucat pasi. Melompat dan menyusuri lorong-lorong dengan peralatan serba canggih. Pintu diujung lorong segera tertutup dan bahkan hampir tertutup dalam hitungan detik. 3..2..1..’teet’ pintu pun tertutup rapat.
“help, help me. Open the door please!!!” jeritnya keras meronta-ronta, memukul dan menendang pintu yang tengah tertutup tersebut. Ada beberapa tombol disebelahnya. Tita berusaha menekan-nekan tombol tersebut, sepertinya ada sandi yang belum terpecahkan. Tita terus mencari cara untuk keluar dari tempat itu. Waktunya semakin sempit. Ia tak mau sekelompok makhluk kurus berkepala besar itu menangkapnya menjadi tawanan. Tita tak kehabisan akal, dilihatnya lubang kecil diatas ia segera menyusun dua buah kotak yang memiliki tinggi sama dan segera naik keatasnya. ‘hap’ Tita melompat, tangannya bergelayutan pada besi lubang tersebut. Sementara kakinya sibuk mencari pijakan yang dapat mendorong badannya ke atas.
“alhamdulillah aman” sambil mengelus dada dengan nafas yang terengah-engah. Sementara dibawah 2 sosok yang disinyalir bernama alien itu mencari-cari ekeberadaan Tita. Mereka tak mengetahui ada lubang yang menjadi tempat persembunyian Tita tepat diatas mereka. 2 sosok itu belum juga pergi, mereka masih mencari-cari keberadaan Tita. Sementara itu, ia melihat pada lubang pengintai lainnya keyziro tertangkap menjadi tawanan. Wajahnya lusuh dan lemah. Ingin sekali ia menolong Keyziro. Dua orang penjaga selalu sigap dengan apa yang dilakukan Keyziro. Tapi ia akan menjadi tawanan juga jika nekat menolong orang yang pertama kali mengajaknya bergabung dengan the gray foundation.
“ya Allah, apa yang bisa aku lakukan untuk menolong dia?” gumamnya dalam hati.
“Sungguh ini tak seperti yang aku kira sebelumnya!!!”. Wajahnya panik tak karuan. Semenit kemudian...
‘prang’ Tita nekat memecahkan kaca ketika dua penjaga tadi lengah. Tangannya cepat menarik Keyziro yang terduduk lemah dipojok ruangan. Entah keberanian apa yang kini merasuki jiwa Tita hingga dapat menjadi pahlawan buat Keyziro. Seperti ada semangat baru buat Keyziro ketika ia tau bahwa Tita menjadi pahlawannya saat ini. mereka berlari menyusuri lorong-lorong. Kali ini biarlah fikiran Key yang bekerja, ia lebih faham akan hal ini dibanding Tita. Tombol-tombol pada sandi mulai mudah digunakan. Jari-jari key dengan lincah menekan beberapa nomor penting untuk membuka semua pintu. Dan diujung makhluk berkepala besar itu semakin mendekat...mendekat dan kian mendekat
“tak ada kata lain selain kita lawan mereka terlebih dahulu key!” seru Tita pada lelaki disebelahnya.
“kamu siap?” tanya key sambil menatap ke arah Tita.
“ok, sekarang!”
‘hap’ ‘bug’ ‘prang’ ‘hyaaaaattttt’ ‘dug’. Tendangan kidal Tita tepat diatas kepala si monster kepala besar tersebut. Begitupula dengan Keyziro jurus jujitsu yang diwariskan kakeknya menjadi senjata andalannya detik ini. mereka terkepung, suara alarm berbunyi, wajah mereka semakin panik. Kali ini Key yang menarik tangan Tita untuk mengeluarkan jurus kaki seribu “lariiiiiiiii!!!!!!!!!” teriak Key sambil menarik tangan gadis disebelahnya. Benda raksasa ini nampaknya semakin menjauh dari pusat peredaran bumi. Ruang gelap yang exotic dengan ribuan gemerlap bintang kini hadir didepan mata Tita.
“mati lah kita Key!!” seru tita keras.
“kita akan lompat”
“gila!!kamu mau kita mati terjatuh lalu dikerubuti oleh monster ruang angkasa dan kita menjadi seongok daging yang membusuk hngga berubah menjadi tulang belulang?”
“pilihan kita hanya dua, mati menjadi tawanan atau lompat keluar dari benda ini?”. sementara derap suara kaki dengan cepat semakin mendekat. Sedetik kemudian....
‘lompaaaaatttt!!!!’
“aaaaaaaaaa!!!!” Tita terbangun dari mimpi buruknya. Nafasnya sesak tak beraturan, keringat dingin keluar dari pori-pori kulitnya hingga membanjiri piyama tidurnya.
“astaghfirullahal’adziim” desahnya mencoba mengatur nafas. Ternyata Cuma sekedar mimpi buruk saja. Sejenak Tita luapkan pada sujud disepertiga malam dan dilanjutkan dengan rutinitas biasanya hingga menjelang siang.
            Tita masih terfikir dengan mimpi yang ia alami semalam, dua malam sebelum mimpi semalam dan masih banyak lagi teka-teki yang belum terjawab. Lalu siapa sebenarnya mereka? Mengapa mereka ada dalam kehidupan manusia? Apa mereka datang dari dimensi lain?. Jika dari planet lain, fakta dari NASA membuktikan tak pernah ada sinyal radar yang menangkap gelombang kedatangan mereka ke atmosfer bumi bahkan turun hingga ke bumi. Bintang terdekat saja dari tata surya kita adalah bintang Alpha centaury yang berjarak kurang lebih 4,3 tahun cahaya. Ini berarti apa yang kita lihat hari ini adalah apa yang terlihat 4,3 tahun yang lalu. Apakah mereka terbang secepat cahaya?kalau begitu akan membutuhkan waktu ribuan tahun untuk mereka sampai ke planet kita. Lalu siapakah yang ia temui kemarin malam?
            Instingknya semakin berfikir hebat, melalui diskusi ilmiah dan berbincang dengan para pakar dibidangnya ada beberapa hipotesa yang ia ambil kesimpulan. Walaupun belum sepenuhnya ia puas dengan jawaban tersebut.
‘aneh!! Tapi nyata’ bisiknya lirih.
            Tita kembali menyusuri jalan yang pernah ia lewati dimalam sebelumnya, suasana sunyi tanpa pedagang yang melintasi jalan tersebut. Di perempatan jalan ini ia tepat melihat si sosok misterius itu. Berharap ia akan dipertemukan lagi dengan sosok tersebut. Ada rasa takut yang menyelimuti dirinya, tapi entah semuanya lenyap dengan seluruh penasaran yang ada sejak lama.
semenit...dua menit ...tiga menit...tak ada tanda-tanda sedikitpun. Semakin malam penasarannya semakin menjadi. Ia memang tidak melibatkan Key dalam misi kali ini. walaupun beberapa kali Key meminta untuk menemani dengan alasan kekhawatiran. Dua puluh menit berlalu dalam kesunyian malam yang semakin dingin. Suara lolongan anjing diujunng jalan menambah ngeri suasana malam itu. Tita mensandarkan tubuhnya pada tiang kecil dibelakangnya.lelah
“Astaghfirullah!!” badannya gemetar dengan kucuran peluh yang menderas. Ada sesuatu yang menyentuh pundaknya dari belakang. Tita berusaha seberani mungkin melihat siapakah gerangan dibelakangnya dan....
Tumbanglah tubuhnya dalam keterkejutan luar biasa.
***
“Tita bangun Tita” suara lirih yang ia kenal menyadarkannya. Titapun terbangun dengan nafas yang tak beraturan. Matanya mengarah kesegala penjuru. Dilihatnya Key berada tepat disebelahnya ada Dea dan beberapa teman lainnya.
“Alieeeennnn, ada alieenn!!”
“baru saja aku mlihat Alien tepat didepan mukaku” semuanya saling bertatapan tak mengerti.
“maksudmu ini?” jari lentik Dea menunjuk kearah seseorang berbadan kurus dengan rambut botak dan ruas kepala lebih besar. semua mata tertuju kepada seseorang itu
“dialah yang menolongmu dan membawamu kesini tita, dia manusia sama seperti kita hanya saja ia memiliki kekurangan fisik pada ruas kepalanya. Seseorang tersebut tersenyum memamerkan gigi-giginya yang hampir semuanya tanggal matanya yang besar memang membuat semua orang takut kepadanya.




















                                                                                                                              

Senin, 17 Desember 2012

7 Tahun




“elo mau pindah kemana gie???” tanya Toni kepada gadis berkaca mata itu. Serius.
“iya, aku mau masuk asrama Ton”
“maksudnya, pesantren??”. Gadis ceria itu hanya melempar senyum simpulnya ke arah Toni. Ada kata yang ingin ia ucapkan tapi .... ah, rasanya kata-kata ini belum saatnya terucap.
            Beranda kelas itu tiba-tiba menjadi hening, hanya ada dua mata yang bertemu. Saling bertatap tanpa ada kata keluar sedikitpun. Waktu seakan berhenti. Entah perasaan apa yang dirasakan kedua ABG tersebut. Jauh dari sahabat yang sedari kecil selalu bersama dalam suka dan duka. Memang tak ada gadis lain yang dapat mengerti Toni saat ini selain Gie. Mata teduh milik Toni dan mata bulat Gie yang terselimuti kacamata tebal pun saling beradu.  sebenarnya ingin sekali Gie mengatakan “ayo, halangi aku untuk pergi Ton” tapi  itu hanya jeritan keras diruang hati yang tersembunyi. Tanpa ada satupun yang mendengardan turut merasakannya. Ayahnya sudah memutuskan untuk menyekolahkannya ke pesantren. Agar dapat meneruskan cita-cita kedua orang tuanya.
            Pagi itu sekitar pukul 08.00 pagi. Gie dan keluarganya bergegas merapihkan segala perlengkapan yang akan ia bawa.  Pakaian, baju, selimut hingga perlengkapan penting lainnya. Pintu mobil sudah mempersilahkannya untuk segera masuk. Langkahnya berat seakan ada batu besar yang ia ikatkan di kedua kakinya. Wajahnya spontan menoleh lantai dua rumah dengan desain kayu elegan. Entah apa yang difikirkan gadis itu, seharusnya ia senang akan masuk ke pesantren, tidak ada yang menyuruhnya untuk membawa tas. Tak akan ia dengar lagi suara sumbang Toni  mengejeknya. Tak ada lagi yang memainkan kepangan rambutnya seperti maen kuda-kudaan. Mungkin ia akan merindukan masa-masa itu, masa ketika ia terkena bola dan hanya Toni yang membelanya. Masa kelulusan Sekolah Dasar hingga amisnya telur menjadi saksi tawa lepas mereka. masa dimana ia memulai kekagumannya pada sosok Toni nakal yang ia kenal sejak kecil.
            Mobil pun siap menjelajah jalan-jalan ibu kota. Masuk menyusuri desa dan beberapa perbukitan. Pesantren Daarul Qur’an kecamatan Cikoneng yang dituju berjarak kurang lebih 5 KM lagi dari pusat kota. ‘Welcome to Daarul Qur’an Boarding School’ Semuanya berbusana muslim dan muslimah, wajah mereka indah, senyumnya ramah. , sungguh pemandangan yang nyaris tak ia temukan sebelumnya.
“selamat datang kehidupanku yang baru” tutur Gie sambil tersenyum. Langkahnya pasti memasuki lorong-lorong dengan cat putih yang bersih dan rapi. Pesantren ini terpisah dari siswa laki-laki. Asrama laki-laki jauh dibelakang bukit, jika kita ingin mencoba kesana harus berjalan kaki kurang lebih satu jam atau menggunakan angkutan khusus pesantren yang telah tersedia begitulah tutur pemandu tamu hari itu.
            Gie larut dalam rutinitas harian pesantren. Rutinitas yang awalnya ia sangka akan seperti dipenjara ternyata tidak ia dapatkan di sini. Kakak seniornya sangatlah ramah dan sabar membimbaru sepertinya. Kata-kata mereka amatlah lembut, berbeda dengan apa yang dikatakan orang tentang pesantren.
            7 tahun berlalu, gadis berkepang dengan kacamata silinder itu tumbuh seperti bunga yang bersemai indah, tak ada lagi kepangan unik dirambutnya. Yang ada hanya kibaran jilbab  yang menutupi bagian kepalanya berpadu dengan busana muslimah dengan warna yang senada.
“Rabb, aku akan meninggalkan pesantren ini” gumamnya dalam hati. Telah banyak yang ia dapatkan dalam rentang waktu yang lama. 7 tahun tanpa kabar, kemana dia? Apa dia masih mengingat gadis kecil dengan kepangan dua itu? 7 tahun Gie memendam rasa penasaran yang semakin ia tutup semakin memberontak. Entah kemana perginya si anak nakal itu. Saat kepergiannya dulu, kenapa Toni tak keluar di lantai dua rumahnya atau sekedar mengintip dari jendela kamarnya. Melambaikan tangan salam perpisahan atau sekedar berkata “Gie hati-hati yah!!”. Itu saja cukup untuk mengisayaratkan Gie berarti untuknya. Tapi ternyata tidak, hingga saat ini pun Toni tak ikut menjemputnya pulang bersama keluarganya. Padahal rumah Toni bersebrangan dengan rumah Gie. Apa salahnya jika Toni turut menjemputnya di pesantren Daarul Qur’an.
‘ting tung’
“Assalaamualaikum Gie...!!!” suara dari video call seseorang dari handphone berfasilitas 3G itu.  
“wa’alaikum salam...” mata sendu yang 7 tahun lalu beradu dengan mata bulat Gie di koridor kelas 7-F.
“alhamdulillah aku baru saja landing di Turkey, aku akan melanjutkan kuliah disini Gie, hingga mendapatkan gelar sarjana ilmu budaya. Doakan ya Gie semoga kuliahku lancar dan dapat jodoh orang Turkey” suaranya sumringah penuh kebahagiaaan sementara diujung telefon menyisakan sebuah kerinduan seorang gadis 7 tahun lamanya.
“aku memang hanya pengagum rahasiamu Ton, yang tak pernah kau ketahui keberadaanku disini” Gie menghela nafas panjang.  

  

Minggu, 16 Desember 2012

Beginilah Allah mengistimewakan wanita

Banyak wanita yang bilang bahwa susah menjadi wanita, lihat saja aturan-aturan dibawah ini :

1. Wanita auratnya lebih susah dijaga dibanding lelaki.
2. Wanita perlu minta ijin dari suami apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit dari pada lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada istrinya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan istri.
8. Wanita kurang nyaman dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas.
9. dan lain-lain.

etapi… PERNAHKAH KITA LIHAT KENYATAANNYA ?

1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti itulah intan permata bandingannya dengan seorang wanita.

2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada Ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada Bapaknya ?

3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah bahwa harta itu akan menjadi miliknya dan tidak perlu diserahkan kepada suami? Sementara suami apabila menerima warisan ia wajib juga menggunakan hartanya untuk istri dan anak-anaknya ?

4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala mahluk, malaikat dan seluruh mahluk Allah dimuka bumi ini, dan tahukah jika ia meninggal karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.
Diakherat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabk an terhadap 4 wanita, yaitu : Istrinya, Ibunya, Anak Perempuannya dan Saudara Perempuannya. Artinya , bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.

5. Seorang Wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui pintu mana saja yang disukainya cukup dengan 4 Syarat saja, yaitu : Sholat 5 waktu, Puasa di bulan Ramadhan, taat kepada Suaminya dan menjaga Kehormatannya.

6. Seorang lelaki wajib berjihad di jalan Allah, sementara bagi wanita jika taat kepada suami serta menunaikan tanggung jawabnya kepada ALLAH SWT, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad di jalan Allah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH… ! demikian sayangnya ALLAH SWT kepada wanita…..

Yakinlah bahwa sebagai Zat yang Maha Pencipta sudah pasti ALLAH Maha Tahu akan segala yang diciptakan-Nya sehingga peraturan-Nya adalah yang terbaik bagi manusia.

Selasa, 11 Desember 2012

Event Menulis Flash Fiction 2 in 1 Tema “Secret Admirer” dan “Misteri Angka 13” (DL 13 Januari 2013)


by Penerbit Harfeey on Tuesday, December 11, 2012 at 12:24pm ·
Event Menulis Flash Fiction 2 in 1 Tema “Secret Admirer” dan “Misteri Angka 13” (DL  13 Januari 2013)

Assalamualaikum Wr, Wb...

Hai, Boliners, langsung aja, ya.
Kali ini aku mau bikin lomba sekaligus dalam 2 tema, ya. Yang pertama bertema “Secret Admirer” atau pengagum rahasia, kedua bertema “Misteri Angka 13”.

Tentang “Secret Admirer”
Naskah masih menggunakan tokoh utama remaja berusia 17-20 tahun. Menjadikan tema bukan sekedar pelengkap kisah, tapi kekuatan utama dalam cerita. Posisikan tokoh telah dalam keadaan mengagumi seseorang, adapun perkenalan atau perjumpaan mereka, dll-nya bisa dijelaskan sebagai pelengkapnya. Cerita bisa dibuat kocak, unik, romantis, sedih, haru, dlsb.

Tentang “Misteri Angka 13”
Naskah masih menggunakan tokoh utama remaja berusia 17-20 tahun. Cerita naskah terserah penulis, yang pasti harus menjadikan angka 13 sebagai tema utama untuk dibahas. Misal tentang kejadian ganjil di SMA 13, di rumah nomor 13, di jam 13, atau 13 13 lainnya. Cerita bisa dibuat kocak, unik, romantis, sedih, haru, dlsb.

Gimana cara join-nya? Let’s check this out (harap baca infonya dengan jelas, ya. Jangan setengah-setengah! ^-^)

SYARAT & KETENTUAN 
  • Lomba bersifat gratis dan terbuka untuk semua kalangan tanpa batasan usia, yang ingin berpartisipasi
  • Untuk memudahkan komunikasi, peserta wajib berteman dengan FB Penerbit Harfeey (http://www.facebook.com/pharfeey) & LIKE FP Boneka Lilin (http://www.facebook.com/BonekaLilin) untuk tau info-info seputar lomba
  •  Peserta wajib menyebar luaskan info event ini agar semakin banyak teman-teman yang join dengan cara meng-copy-paste-nya di catatan facebook masing-masing. Tag 25 orang teman FB yang menggiati dunia literasi, termasuk FB Penerbit Harfeey (Tag dari peserta akan muncul di pemberitahuan FB Penerbit Harfeey dan secara otomatis terdaftar sebagai pemenuhan syarat peserta, tapi tidak masuk ke profil karena setting-an FB kami)
  • Naskah fiksi remaja bertema “Secret Admirer” dan/atau “Misteri Angka 13”. Naskah berbentuk flash fiction (cerita pendek) yang terdiri dari narasi dan dialog
  • 1 peserta hanya boleh mengirimkan 1 naskah untuk masing-masing tema. Boleh mengikuti kedua event (Secret Admirer & Misteri Angka 13), namun di masing-masing event-nya hanya mengirimkan 1 naskah terbaik dan dikirim dengan subjek email yang berbeda (sesuai dengan tema event)
  • Naskah merupakan karya asli penulis, belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun, dan tidak sedang diikutkan dalam event lain
  • Tulis naskah dalam format microsoft words, font times new roman 12 pt, 1,5 spasi, size kertas A4, margin normal, justify, dengan panjang naskah 500-700 kata termasuk judul (dilarang kurang dari 500 kata, atau lebih dari 700 kata) (Cara untuk mengetahui jumlah kata yang telah ditulis : Block naskah ceritamu, lihat di sudut kiri bawah layar komputer yang ada tulisan “Words”). Simpan dengan nama file : Judul naskah – Nama Penulis. Contoh : Tak Tersentuh – Boneka Lilin
  •  Di bawah naskah (bukan dalam file terpisah) sertakan biodata narasimu sebanyak maksimal 60 kata yang wajib berisi info nama akun FB dan alamat email
  • Kirim naskah yang berisi cerita sepanjang 500-700 kata dan biodata narasi maksimal 60 kata melalui lampiran/attachment (bukan di badan email) HANYA ke email : bolin_cihuy@y7mail.com (ada angka 7-nya), dengan subjek :
-Untuk Event “Secret Admirer” : SA_Judul Naskah_Nama Penulis (nama kamu, ya) Contoh : SA_Tak Tersentuh_Boneka Lilin
-Untuk Event “Misteri Angka 13” : MA13 _Judul Naskah_Nama Penulis (nama kamu, ya) Contoh : MA13_Surat ke-13_Boneka Lilin
  • Update peserta bisa dilihat di catatan FB Penerbit Harfeey
  • Deadline tanggal 13 Januari 2012. Tidak ada perpanjangan waktu
  • Pengumuman peserta yang lolos di masing-masing tema dan 3 jawara utama, insyaAllah 1 minggu setelah DL

REWARD 
  • Seluruh naskah dari masing-masing event yang tulisannya dinilai memenuhi semua syarat dan ketentuan serta menarik dan kreatif versi panitia akan dibukukan secara indie di Penerbit Harfeey (bisa dalam 1 atau 2 jilid judul buku, tergantung dari banyaknya naskah yang terpilih) dengan 2 judul yang berbeda tentunya, sesuai tema event
  • Seluruh penulis kontributor akan mendapatkan e-sertifikat yang dikirim melalui alamat email masing-masing
  • Seluruh penulis kontributor terpilih mendapatkan voucher penerbitan buku lengkap senilai Rp50.000,- dari Penerbit Harfeey (Voucher tidak dapat diungkan dan/atau diakumulasikan. Satu voucher hanya berlaku untuk satu judul buku)
  •  Seluruh penulis kontributor terpilih mendapatkan royalti berupa potongan harga senilai 15% setiap pembelian bukunya jika sudah terbit (Bukan hanya sekali, tapi seterusnya). Semakin banyak buku yang kamu jual, sebanyak itu juga royalti yang akan kamu dapatkan (Fair, ya. Kita sama-sama menulis cerita dan mempromosikan bukunya dengan keuntungan yang juga setimpal, sesuai kerja keras)
  • JUARA UTAMA untuk masing-masing event
-JUARA 1 : 1 buku bukti terbit yang dikirim gratis ke alamat penulis di seluruh Indonesia, e-sertifikat, & voucher penerbitan buku lengkap senilai Rp200.000,- dari Penerbit Harfeey
-JUARA 2 : 1 buku bukti terbit yang dikirim gratis ke alamat penulis di seluruh Indonesia, e-sertifikat, & voucher penerbitan buku lengkap senilai Rp150.000,- dari Penerbit Harfeey
-JUARA 3 : 1 buku bukti terbit yang dikirim gratis ke alamat penulis di seluruh Indonesia, e-sertifikat, & voucher penerbitan buku lengkap senilai Rp100.000,- dari Penerbit Harfeey

*Info tarif penerbitan untuk penggunaan voucher bisa dilihat di sini : https://www.facebook.com/notes/penerbit-harfeey/cara-menerbitkan-buku-di-penerbit-harfeey-tarif-rp350000-/131736106967008 

Karena infonya sudah jelas, semoga nggak ada lagi pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam info ini, ya! :) (Ex : Apa aku boleh ikut? DL-nya kapan? Update pesertanya di mana? Kirim ke mana? Hadiahnya apa? Dlsb). Seandainya pun ada hal yang kurang dipahami dan ingin ditanyakan, harap ajukan pertanyaan hanya di kolom komentar note info event FB penyelenggara (Penerbit Harfeey & Boneka Lilin), bukan lewat inbox, wall, apalagi sms.

Sekian, semoga teman-teman berkenan untuk join. Thank you. :)

Wassalamu’alaikum Wr, Wb...


Boneka Lilin & Penerbit Harfeey

Selasa, 04 Desember 2012

Kotak Sabun



Mobil ini terlalu mudah untuk ditemui. Setiap hari kendaraan ini ‘nyeleb’ dan menarik para pelanggan yang hilir mudik dikota megapolitan. siang yang aneh buat yovi. pertemuannya dengan para peserta training mengantarkan dirinya pada sertifikat yanng salah tulis. Namanya menjadi yovi darojatun ‘brrrrrrr’
“gak keren banget nih nama!! ” gumamnya sambil memanyunkan bibirnya. But, okelah ini nama bisa dijadikan alasan atas dedikasiku kepada yayasan.
Baiklah urusan sertifikat itu selesai walaupun beberap[a temannya yang sudah terlalu lelah harus menunggunya juga.
Yovi pun pulang bersama ketiga temannya zetty, Andini dan deva. Awalnya mobil seleb berwarna merah yang ketika masa kecil yovi senang menjulukinya sebagai mobil kotak sabun.
 Awalnya si kotak sabun itu santai membawa empat sekawan tersebut. Melewati bebrapa tikungan tajam menyalip dibeberapa truk angkut dan tronton memasuki jalur busway dan.....nose!!!!!! supir si kotak sabun itu melaju kencang bagai dikejar setan. Jalur lain padat merayap bahkan galau dengan kemacetan yang ada. Keempat sahabat itu saling berpegangan, badannya terlempar kedepan kebelakang, Yovi memegang erat tangan Deva sekuat yang ia bisa, mulutnya menyumpah serapah mereka semua terlempar kekanan dan kekiri. Berhenti mendadak dan melaju lagi lebih kencang semakin kencang tak ada kata yang keluar selain pekikan istighfar dari mulut Yovi.
“ada untungnya mbak, naik mobil kaya begini” seru salah satu penumpang dipojok pintu
“maksud lo?” jawab Yovi spontan mebelalakan matanya
“biar selalu ingat Allah” jawab penumpang tersebut sambil tersenyum santai. Semenit kemudian sampailah mereka ditujuan walau harus turun dengan wajah gemetar 

Selasa, 27 November 2012

Retweetku Tak Terbalas

Jam ditangan Olin pun berbunyi, gadis mungil bermata sipit itu terlihat panik. Seketika ia mengerutkan keningnya, matanya seperti mencari-cari sesuatu yang ia tunggu. Jilbab scraf bermotif pulkadot yang ia kenakan melambai-lambai tertiup semilir  angin kota kecil dipinggir jakarta.
Jam menunjukkan pukul 11.00. Olin mulai resah, seperti menunggu godot, sesuatu yang ia tunggu belum terlihat wujudnya. Olin mengeluarkan smartphone black berry gemini dari saku celana jeansnya. Tangannya mulai sibuk menekan-nekan key pad dan track pad. Sesekali ia menggerutu sambil memainkan bibir tipisnya ke kanan dan kekiri.
“lima menit lagi gue nyampe” pesan blacberry messenger dari contact bernama Tita.
“cepetan, guwe udah lumutan didepan margo” Olin membalas pesan tersebut dengan gaya tulisan yang tak berbda jauh dengan bahasa bibir asli seorang Olin.
Lima menit yang dijanjikan Tita tak sia-sia. Lambaian tangan Olin langsung dihampiri Tita.
‘cepaka-cepiki’ pun dilaksanakan dan ini adalah rutinitas wajib dalam setiap pertemuan Olin dengan teman-temannya.
“sory yah lin,,,” rayu Tita kepada temannya tersebut.
“gak papa, bsok lagi telatnya 2 JAM AJA SEKALIAN!!!!” ‘JREEEENG!!!’ jawab Olin sambil membulatkan mata sipitnya dan memainkan bibirnya yang tipis ke arah Tita
“ta, elo kenal akun ini gak???” tanya Olin sambil menunjukkan akun bernama @fuadzaka
“enggak,”jawab Tita singkat.
“coba deh elo search @fuadzaka terus follow” tutur Olin. Tita hanya mendengarkan saja tanpa ada ketertarikan sedikitpun dengan penjelasan yang disampaikan oleh sahabatnya tersebut. Tangan Tita masih sibuk memilah-milih jilbab yang akan ia beli di toko, seakan masuk kedalam zona alfa, celotehan Olin tentang fuad zaka hanya sesekali Tita dengar seperti bisikan angin yang berhembus masuk kedalam telinganya. Olin masih sibuk dengan tweet tweet fuad zaka. Senyumnya sumringah dengan mata yang berbinar tertuju ke arah smartphonenya.
Hujanpun seketika turun dikota belimbing, dua gadis tersebut sengaja menunggu hujan reda didalam toko. Hilir mudik pejalan kaki yang berlarian melewati jalan utama kota, gemericik air hujan yang jatuh melalui pipa air pada rumah disebelah toko menambah riuh obrolah kedua gadis itu.
“emang fuad itu siapa?” tanya Tita menyelidik
“kenalan guwe ta, dia lagi nyelesaian S3nya di UI. Dulunya dia satu kampus sama elo ta, masa elo gak kenal?” sambungnya
“oh ya??jurusan apa dulunya?” tanya Tita kembali
“gak banyak tau sih tapi yang guwe tau Cuma gelarnya S.Hum”
“owhh mungkin gw gak kenal nama kali yah tapi kenal muka” jawab Tita spontan dengan cengir kuda khasnya. Olin mengeluarkan smartphone dari kantung jeansnya. Ia langsung menunjukkan sebuah foto seorang pemuda dengan senyuman yang menawan
“itu yang namanya fuad?” tanya Tita
“yups, dia yang bikin gw insomnia gak bisa tidur”
“elo udah ketemu ama ini orang?” tanya Tita kembali
“belum, kok bisa kesemsem sampe gak bisa tidur??”
“karena ini cowok yang guwe cari”
“semoga saja lin, perjalanan cinta elo berlabuh ke fuad” tutur Tita sambil tersenyum ke arah gadis bertubuh mungil tersebut.
“gw mo follow tapi malu ah,,coz bsok gw mo ketemuan ma dia di kansas UI”
“semoga berhasil ya lin” seru Tita menyemangati Olin. Olin pun terus memandangi foto dalam smartphonenya, sesekali ia bertanya pada sahabat diseblahnya tentang kisah asmara Tita yang kandas ditengah jalan. Sesekali Tita hanya menjawab seperlunya saja. Ia tak tertarik membahas masa lalunya. Sering kali Tita memotong pembicaraan dengan candaan-candaan ala republik twetter “ciyus..miapah...terus aku harus bilang wooow”
“can you help me?” tanya Olin tiba-tiba
“tolong apaan??”tanya Tita kembali. Penasaran.
“besok gw mo ketemuan ama fuad. Nah setelah guwe ketemuan ama doai, elo mention ke kita berdua yah, dengan bahasa-bahasa provokatif kelanjutan dari pertemuan besok. Please yah, guwe Cuma mau ada kelanjutannya aja”
“hmm baiklah, itu mah soal gampang” jawab Tita singkat.
Hujan pun mulai reda, jalanan basah, becek tapi jalan margonda gak mungkin gak ada ojek. Di kota ini semua ada, dari pedagang kaki lima sampai mall berbintang lima, jajanan kuliner juga tersedia kumplit disepanjang jalanan utama kota, dari makanan tradisional yang dikemas unik seperti hadirnya es pocong hingga kuliner manca negara yang memiliki pelanggan sendiri yang fanatik.
Olin dan Tita pun beranjak meninggalkan toko hijab tersebut, mereka berpisah didepan lampu merah juanda, Olin yang pulang dengan sepeda motor maticnya menuju jakarta sedangkan Tita menuju arah bogor. Depok ini memang tempat favorite mereka setiap akhir pekan. Bukan hanya aktivitas belanja tapi juga nonton, makan sampai kumpul-kumpul bersama teman sejawat lainnya. Antah berapa lama mereka akan samapi kerumah masing-masing, karena jika hujan tak ada yang bisa memprediksi kondisi jalanan yang macet.
Tepat pukul 15.00 WIB matic berwarna pink itu sampai didepan gerbang rumah. “Sudah saatnya si Pinky mandi dan masuk kandang” tuturnya dalam hati. Sesampainya dirumah Olin bergegas memandikan pinky matic. Olin memang gadis yang sangat mandiri, tak pernah ada kata menyerah dari mulutnya sebelum mencoba. Begitu pula dengan urusan asmara. Seselesainya dalam urusan pinky, Olin sejenak merebahkan tubuh mungilnya diatas kasur, kerinduan pada bantal hello kity yang ia tinggalkan dari pagi serasa memuncak. Seperti biasa sebelum kedua kelopak matanya merapat satu dengan lainnya, Olin menyempatkan diri untuk melihat pesan Blackberry messenger, mention dan whatssApp yang masuk. Ia pun tak ketinggalan meng-update status twetternya “berdebar-debar menunggu esok”. Semakin lama matanya semakin merapat sayup sayup alunan music dan syair dari christina perry ‘thousand year’ semakin mendayu-dayu ditelinganya hingga masuk kedalam mimpi indahnya. “i have died everyday waiting for you darling don’t be affraid i have love you for the thousand year i love you for the thousand more” .
Satu jam berlalu, alarm dari jam berbentuk hello kitty membangunkan Olin dari mimpi indahnya. Seperti biasa ia lihat lagi mention-mention yang masuk ke akun twetternya
“@Tika_kechi:cieee,,susah suit susah suit RT@Olinlolita : berdebar-debar menunggu esok’”
“@Andromeda: nunggu dilamar mbak??sama sekolah mana??*ups* #gagalfocus RT@ Olinlolita : berdebar-debar menunggu esok’”
“@Titatamyta: #uhuk :P RTOlinlolita : berdebar-debar menunggu esok’”
Olin pun segera membalas semua mention-mention yang masuk termasuk dari sahabatnya Titatamyta. Berjalan-jalan di TL agenda malming bagi jomblowers seperti Olin. “yah dimana lagi?dan kemana lagi aku mengadu kalau bukan di TL” tuturnya dalam hati. Olin juga menunggu twet-twet seru dari tweet nikah dan beberapa kultwit dari teman-teman yang ia ikuti.
Sore pun beranjak malam. Satnite yang paling ditunggu-tunggu para muda-mudi sebagai event wakuncar pun serasa garing dimata Olin. Mungkin sebagian orang akan keluar pada malam ini. Tapi ia tidak, ia hanya kembali pada Time Line-Time Line akun yang ia ikuti. Ia melihat keseruan Time line sahabatnya Tita dengan teman-temannya. Beberapa hari lalu Olin sempat bertanya kepada Tita,
“kok follower elo banyak yah ta?” tanya Olin menyelidik
“karena guwe following banyak akun dan gue search dengan hastag #srudukfollow, setiap follower wajib gue follow balik karena kita #yuksetara, so gak ada yang nyeleb disini heheh” jawab Tita panjang lebar kali tinggi kepada Olin beberapa hari lalu via Black berry messengernya
“ping!!”
“udah elo follow belum @fuadzaka?” tanya Olin kembali via black berry messenger
“siaapp juragan, tinggal tunggu di folback aja” jawab Tita
“ya udah bilang aja folback gitu”tutur Olin memberi saran
“hmm, nanti deh gampang”
“ya udah jangan lupa yah, mention ke kita berdu besok hehehehe”
“baiklah *_*” jawab Tita singkat
Olin memang belum sama sekali bertemu dengan fuad zaka, bahkan belum saling follow. Amireta beserta suami yang memperkenalkan Fuad kepada Olin. Fuad adalah teman kuliah suami Amireta yang bernama Priyo. Satu yang menjadi alasan Amireta memperkenalkan Fuad dan Olin karena beberapa kesamaan yang ia miliki. Mungkin tidak semua tapi ada beberapa kecenderungan yang sama antara Olin dan Fuad.
Satnite pun berlalu dengan celotehan-celotehan khas ala warga tweeter. Sambar menyambar dan sapa menyapa sudah biasa di loby time line. Bebrapa akun-akun anonim yang ramai dengan twet-twet ‘jleb’ nya turut menghibur satnite Olin dalam kesendirian. Jamarinya lincah mengendarai trackpad kekanan dan kekiri hingga sampai kepada fitur pencarian ‘search’. fuadzaka nama kata kunci yang ia ketikan pada kolom search tersebut. Olin serius memantau twet-twet fuadzaka. Beberapa nama yang berinteraksi oleh fuadzaka pun dibukanya. Satu kata dalam benaknya saat ini adalah ‘penasaran’. Namun Olin masih malu untuk mem-follow akun fuad zaka
Malam yang semakin larut, rembulan yang terlihat dari sudut jendela kamar Olin semakin malam semakin indah, ada harap yang menggunung ketika ia sudahi perjalanan di time line.
“mungkin satnite kali ini aku sendiri, tapi  esok aku akan menemukan pangeranku” bisiknya dalam hati.
    Jam terus berganti, waktu istirahat malam yang lengang sangat digunakan Olin untuk merebahkan tubuhnya, bantal hello kitty berwarna pink menemani lelap tidur pulas gadis bermata sipit itu. Denting berbunyi setiap pergantian jam hingga subuh menyapa hari baru Olin yang penuh keceriaan dan harapan. Olin bergegas menuju kamar mandi dan dilanjutkan dengan rutinitas seperti biasa yang  ia lakukan. Beribadah, mandi, menge-ceck history chat yang berseliweran dari gadgetnya semalaman belum sempat ia hapus, membuka beberapa mention dan membalasnya, hingga broad cast messenger tahajud reminder dari Tita. Tak ada yang spesial dengan rutinitas tersebut. 
“I like Sunday morning” tuturnya dalam hati. Olin memang gadis yang dapat memotivasi dirinya sendiri. Baginya motivasi tersebut adalah sugesti paling ampuh dibanding apapun. Seperti biasa di minggu pagi ia akan melancarkan aksinya sebagai upik abu dirumah. Yeahh upik abu, cinderella hingga Inem pelayan sekseeiii adalah julukan buat Olin di minggu pagi.  Olin siap-siap melaksanakan aksinya hingga selesai dan tak lupa ngupdate status via twitter for blackberry “beres-beres, mandi, siap-siap ketemuan #uhuk” . Tita pun meretwet status Olin dan berkomentar “sukses yah ketemuannya#uhuk RT@Olinlolita beres-beres, mandi, siap-siap ketemuan #uhuk”. “makacih tita RT@Titatamyta sukses yah ketemuannya#uhuk”
Selesai, Olin pun bergegas mandi dan bersiap-siap pergi ke kansas UI (red-kantin sastra UI). Jakarta pagi beranjak siang, si pinky matic menembus keramaian jalan lenteng agung, jagakarsa hingga gapura ‘selamat datang’ kota Depok pun seakan memberikan angin segar buat kisah cinta yang baru saja akan ia tapaki. Deretan ruko-ruko beserta orang-orang didepannya seakan tersenyum memberikan semangat pada gadis bermata sipit itu. Senymnya sumringah, ada binar harapan dimata Olin.
Olin berjalan menuju kansas, jujur saja ia keki. Karena ia sama sekali bukan penghuni kampus megah ini. Melenggang penuh percaya diri walau hati tak pernah berbohong dag dig dug cetar ceter pun beriringan saling berlomba. Amireta dan suaminya telah berada lebih dahulu di kansas. Seorang pemuda dengan kemeja motif garis-garis salur juga tengah santai ngobrol dengan kedua pasutri tersebut.
“Assalamua’alaikum..” sapa olin tersenyum manis
“wa’alaikum salam..” sapa mereka sambil berdiri mempersilahkan Olin duduk diatara mereka.
“udah lama yah??” tanya Olin
“sekitar 15 menitan lah” jawab Amireta.
“kenalin nih, fuad Zaka temen suami aku waktu masih ngampus S2 dulu lin”. Olin dan Fuad pun saling berjabat tangan. Mereka saling melempar senyum satu sama lain. Fuad tipe pemuda yang supel begitupun dengan Olin. Mereka seperti sudah lama berkenalan. Cerita-cerita tentang masa kuliah, pekerjaan membuat mereka larut dalam obrolan seru siang itu.
“oh iya aku mau ada urusan lagi. Kira-kira kalian bagaimana???mau dilanjutkan ngobrolnya?” tanya Amireta sedikit memotong pembicaraan mereka. Sebenarnya Amireta hanya ingin meninggalkan mereka berdua agar keduanya dapat saling mengenal dan lebih dekat. Tapi ternyata Fuad juga ada beberapa urusan yang harus ia tuntaskan.
“maaf Olin, kebetulan aku juga ada urusan mengenai judul disertasi yang akan aku ajukan”. Tutur Fuad pada Olin dan semua yang berada disitu.
“owh baiklah, kebetulan saya hari ini libur jadi gak ada urusan dengan siapapun. Dan silahkan saja kalau yang punya urusan lebih penting. Saya juga pamit pulang” tutur Olin sambil melempar senyuman simpulnya.
Pertemuan pertama membawa kesan tersendiri pada hati Olin, tak banyak kata-kata yang ia ucapkan. Hanya satu lebel yang melekat dihatinya saat ini adalah ’berkesan’. Olin pun langsung bercerita kepada Tita tentang pertemuannya dengan fuad melalui fasilitas blackberry messenger. Kesimpulannya adalah pertemuan ini membuat Olin tak bisa tidur. Wajah fuad dan gaya bicara fuad selalu terekam dalam memory khusu di otaknya.
Di tempat lain, Tita melancarkan aksinya.
“ gimana kelanjutannya ???colek @Olinlolita @Fuadzaka”
Tak lama kemudian Olin membalas mention sahabatnya itu
“tunggu tanggal mainnya yah^_^ RT@Titatamyta : gimana kelanjutannya ???colek @Olinlolita @Fuadzaka”
Berharap akan ada balasan dari fuad. Tita juga biasa berjalan-jalan di time line twitter, bercanda dengan beberapa teman-teman yang belum sama sekali ia temui wujud asllinya dalam dunia nyata.
Hari pun berganti. Balasan ataupun retwet dari fuad tak kunjung hadir. Padahal Olin sudah berusaha untuk memfollow akun twitter pemuda pujaannya itu. Hati Olin semakin bertanya-tanya dengan kelanjutan dari pertemuannya tempo hari. Galau, adalah satu kata yang ia rasakan kini. Tita pun menjadi tempat curahan hatinya. Ia pun semakin galau ketika beberapa kali retwetnya tak terbalas. Disisi lain Olin melihat status Tita yang selalu diretwet oleh Fuad bahkan tanpa disuruh fuad pun memfollow akun Tita. Beberapa kali Olin melihat Tita ngobrol dan bercanda seru di time line twitter dengan pemuda pujaannya itu. Sempat Olin bertanya kepada Tita
“elo udah akrab banget sama fuad yah??”
“ah enggak sih,,guwe mah ama siapa aja juga kayak gini SKSD” jawab Tita via blackberry messenggernya
“kok, guwe gak pernah di retwet sedangkan elo di retwet terus???”
“yah mana guwe tau juga Lin,,kan elo yang banyak tau tentang fuad. Sedangkan guwe Cuma tau di TL aja” jawab Tita mencoba meyakinkan kecurigaan sahabatnya itu.
“Oliin, kan elo tau siapa orang yang sekarang lagi guwe kagumin di twitter!!jadi, udahlah gak usah pake curiga am guwe gitu” tuturnya meyakinkan
“gw bingung ta, gue gak pernah kaya gini. Dan gue udah terlanjur suka sama fuad”
“liin, kalo elo yakin yah perjuangkan tapi jangan sampai seorang Olin itu mengemis cinta kepada Fuad. Kalau Fuad gak pernah merespon retwet-retwet lo, tinggalkan gak usah pertahanin yang gak pasti. Sementara diluar masih banyak yanng menunggu lo”
“terus guwe harus gimana?” tanya Olin kembali
“satu yang perlu elo inget adalah perjalanan mimpi kita masih panjang. Jangan sisakan satu celah pun untuk rasa galau. Focus sama mimpi dan bintang terang dalam hidup lo. Itu yang membuat elo semakin menarik dimata orang lain”. Olin pun menyudahi curhatannya.
Hari berganti. Time line demi time line yang ia tapaki tak terlihat satu tweet pun kegalauan. Walaupun retwet-retwet kepada fuad tak kunjung dibalas hingga cerita ini ditulis. Olin akan tetap menjadi Olin yang ceria. Sesekali ia melihat tweet dari fuad kepada sahabatnya Tita. Namun seperti sebuah persahabatan lainnya yang tak mau menghianati satu dengan lainya. Setiap twet fuad yang datang kepada Tita dibalasd dengan wajar seperti teman-teman follower dan following lainnya. Terkadang kejailan Tita mulai hadir sengaja ia mention kepada Olin dan juga fuad. *selesai*