(Ini salah satu
jembatan keakraban antara aku dan siswaku)
Entah
dari mana datangnya julukan ini menempel padaku. Awalnya cuma gara-gara si
kembar. Siswiku yang terkenal cerdas dan kritisnya ini bertemu saat menghadiri
pernikahan salah satu teman kerja ku di sekolah. dari situ dia pertama kali
melihat aku berpakaian agak lucu dan unik dengan dress panjang coklat yang
senada dengan jilbab, kemudian dipadu manset berwarna hitam polos. Nah, yang
menjadi perhatian kedua bocah ini adalah wajahku yang mungkin terlihat berbeda
dari sehari-hari disekolah. Miss Ovi yang tomboy, berkaca mata, cuek, dan jail
ini pertama kalinya melepas kaca mata di depan siswi kedua bocah menggemaskan
ini.
Jujur
saja, awalnya aku gak suka dipanggil itu. karena boneka itu adalah hal yang
dimainkan. Sedangkan aku paling gak suka dipermainkan. Disamping itu aku memang
gak pernah pakai make up. Boro-boro deh make up, bedak aja kagak
punya...bleehh! nah, disitulah kali pertama BulBin (sembutan buat si kembar
Bulan dan Bintang) melihatku tanpa kaca mata, tapi dengan menggunakan softlens
berwarna gelap. Mataku juga sedikit aku hias dengan eye liner agar terlihat
tidak pucat. Kalau bibir sih, yah...sekedar lipe ice yang suka di pake anak
sekolahan. Itu pun udah lamaaaaa banget belinya. Mau tau kapan? Waktu jaman
kuliah. Udah lima tahun yang lalu deh kira-kira. (Ketahuan deh umurnya -___-).
Nah, dari situ deh, si anak ini berkomentar “Ini miss Ovi yah? Kok kalau gak
pakai kaca mata cantik yah?kaya barbie”. Hiks...hiks...berarti kalau pakai kaca
mata jelek dong say?*nangis*.
Waktu
berlalu. aku kira ia lupa dengan kejadian hari itu, tapi ternyata enggak.
Justru dia makin heboh di sekolah bersama teman-temannya. Walhasil bukan hanya
BulBin yang memanggilku miss barbie tapi juga Salsa, Nadhir, Cinta, Resta dan
bahkan Daffa khairan si jenius menjulukiku dengan sebutan Miss Barbie dan
mereka senang menyebutku itu karena sebagai jembatan keakraban dengan
siswi-siswiku yang cantik-cantik ini. ternyata, dari keakraban ini aku dan
mereka juga bisa membangun kepercayaan. walhasil, ketika mereka sudah nyaman
dengan kita sebagai guru sekaligus temannya, aku kian mudah mengarahkannya
kepada hal-hal yang positif ^_^