Rabu, 19 Desember 2012

AWAS ADA ALIEEENNN!!!!!



“Tita...!!!” suara teriakan seorang gadis bernada sopran memanggil. Tita si gadis berkerudung itu pun dengan cepat mencari arah suara yang lebih mirip gelas pecah tersebut.
“kenapa De?” tanyanya segera.
“semua orang sedang ramai membicarakan perbincangan kita semalam di kamar”
“maksud kamu si makhluk berkepala besar tersebut?”
“tepat sekali. Alien”. Jawabnya semangat
            Dea menarik cepat tangan temannya dan berlari menuju keramaian yang ia maksudkan tadi. Benar saja, semua orang ramai membicarakan makhluk ruang angkasa yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan. Entah dari mana asal percakapan tersebut tapi keramaian perbincangan ini memang seperti yang ia alami kemarin malam.
            Malam itu, sekitar pukul 21.00 selepas hujan, jalanan yang basah dan cuaca yang dingin dan lembab. Tak biasanya memang jalanan ini sepi. Biasanya ada beberapa pedagang yang berjualan dipinggir jalan ini, tapi sekarang tidak. Sunyi dan senyap.
“innalillahi, apa yah tadi?” tanya Tita dalam hati. Tita yang sedari dulu menyukai dunia teka-teki semakin tertantang dengan apa yang ia lihat barusan. Sosok kurus yang berlari kencang didepannya semakin mebuat teka-teki. Jiwa wartawannya semakin terasah, tertantang. Tanpa ada ketakutan sedikitpun ia menggowes sepedanya makin kencang menembus dinginnya malam. Melewati beberapa tikungan, memasuki gang kecil. Sosok kurus tersebut menghilang dibalik tikungan yang bercabang.  Ke kanan atau kekiri? Fikirannya mencari cari jawaban yang tepat. Hari sudah malam, ada kekhawatiran tidak dibukakan pintu oleh ibu kost. Maklum kos-kosan Tita terkenal dengan disiplin yang ketat.
            Tita menghela nafas, ada kecewa yang terpancar dari wajah manisnya. Ia mungkin tidak menemukan lagi sosok kurus berkepala besar itu. Tita membalikan sepedanya. Lemas. kalau saja ia lebih cepat menggowes sepedanya mungkin sosok misterius itu tidak akan lenyap diperempatan jalan.
***
            Tita terbangun ketika ada suara asing yang memanggilnya. Entah suara apakah gerangan yang asing terdengar. Fikirannya nyaris terbang pada kisah nyata seorang seniman Indonesia Sujana Kerton yang mengaku diculik oleh sosok kurus berkepala besar hingga beberapa kejadian yang ia lihat dengan sendirinya akhir-akhir ini. Aneh. Sejak kejadian itu Tita jadi terbiasa dengan hal-hal pembicaraan aneh. Tapi ia tak percaya dengan hal berbau mistis seperti di film-film Indonesia. Baginya Indonesia bukan negeri sarang dukun yang masyarakatnya memiliki ketertarikan berlebih pada cerita mistis kampungan. Ia mulai terbiasa dengan komunitas ‘The Gray Foundation” sebuah komunitas yang concern dalam hal per-Alienan dan benda benda langit yang jatuh ke bumi.
“Key, lihat itu benda aneh itu nampak kembali diatas pegunungan!” teriak Tita pada lelaki berperawakan tinggi itu. Ruangan komplit dengan layar-layar 4 dimensi yang canggih mulai ramai dengan beberapa member yang berceloteh tentang benda misterius yang baru saja dilihat oleh Tita. Key yang memiliki nama asli Keyziro dengan sigap menekan beberapa tombol dan memainkan dengan cepat jarinya diatas keyboard komputer didepannya.
            Keyziro yang pertama kali memperkenalkan Tita dengan komunitas yang ia dirikan ini. pertemuannya berawal di beranda masjid kampus saat Tita ingin mewawancarai beberapa mahasiswa yang akan bersyahadat siang itu. Awalnya Keyziro seorang Budhaisme. Ia mahasiswa jurusan tekhnik pindahan dari columbia university. Ayahnya bersuku Jawa ibunya Jepang dan mereka menetap di New york selama kurang lebih 4 tahun. Keyziro menetap dan menjadi warga negara asli Indonesia ketika ibunya meninggal setahun lalu. Ia memang amat mencintai Indonesia, bukan hanya sebagai tanah kelahirannya tetapi juga karena budaya yang memiliki magnet tersendiri baginya.
            Keyziro menaikan sedikit kacamatanya yang turun, matanya serius melihat kearah layar begitupun dengan Tita. Semua diruangan itu larut dengan berbagai spekulasi tentang benda misterius itu.
            Malam itu kilauan cahaya terang ditengah padang rumput yang luas hampir menyelimuti keseluruhan permukaan padang rumput. Bertenggerlah sebuah benda raksasa yang hampir menyerupai sebuah piring. Sangat silau dan nampaknya piringan tersebut seakan menyedot rasanya penasarannya hingga ia tak sadar tengah berada didalam benda raksasa tersebut.
‘brakkkk!!!!’ pintu baja itu tiba-tiba saja tertutup rapat. Nafas Tita terengah engah tak karuan, ia berlari semakin kencang. Ada ketakutan yang mendalam, wajahnya pucat pasi. Melompat dan menyusuri lorong-lorong dengan peralatan serba canggih. Pintu diujung lorong segera tertutup dan bahkan hampir tertutup dalam hitungan detik. 3..2..1..’teet’ pintu pun tertutup rapat.
“help, help me. Open the door please!!!” jeritnya keras meronta-ronta, memukul dan menendang pintu yang tengah tertutup tersebut. Ada beberapa tombol disebelahnya. Tita berusaha menekan-nekan tombol tersebut, sepertinya ada sandi yang belum terpecahkan. Tita terus mencari cara untuk keluar dari tempat itu. Waktunya semakin sempit. Ia tak mau sekelompok makhluk kurus berkepala besar itu menangkapnya menjadi tawanan. Tita tak kehabisan akal, dilihatnya lubang kecil diatas ia segera menyusun dua buah kotak yang memiliki tinggi sama dan segera naik keatasnya. ‘hap’ Tita melompat, tangannya bergelayutan pada besi lubang tersebut. Sementara kakinya sibuk mencari pijakan yang dapat mendorong badannya ke atas.
“alhamdulillah aman” sambil mengelus dada dengan nafas yang terengah-engah. Sementara dibawah 2 sosok yang disinyalir bernama alien itu mencari-cari ekeberadaan Tita. Mereka tak mengetahui ada lubang yang menjadi tempat persembunyian Tita tepat diatas mereka. 2 sosok itu belum juga pergi, mereka masih mencari-cari keberadaan Tita. Sementara itu, ia melihat pada lubang pengintai lainnya keyziro tertangkap menjadi tawanan. Wajahnya lusuh dan lemah. Ingin sekali ia menolong Keyziro. Dua orang penjaga selalu sigap dengan apa yang dilakukan Keyziro. Tapi ia akan menjadi tawanan juga jika nekat menolong orang yang pertama kali mengajaknya bergabung dengan the gray foundation.
“ya Allah, apa yang bisa aku lakukan untuk menolong dia?” gumamnya dalam hati.
“Sungguh ini tak seperti yang aku kira sebelumnya!!!”. Wajahnya panik tak karuan. Semenit kemudian...
‘prang’ Tita nekat memecahkan kaca ketika dua penjaga tadi lengah. Tangannya cepat menarik Keyziro yang terduduk lemah dipojok ruangan. Entah keberanian apa yang kini merasuki jiwa Tita hingga dapat menjadi pahlawan buat Keyziro. Seperti ada semangat baru buat Keyziro ketika ia tau bahwa Tita menjadi pahlawannya saat ini. mereka berlari menyusuri lorong-lorong. Kali ini biarlah fikiran Key yang bekerja, ia lebih faham akan hal ini dibanding Tita. Tombol-tombol pada sandi mulai mudah digunakan. Jari-jari key dengan lincah menekan beberapa nomor penting untuk membuka semua pintu. Dan diujung makhluk berkepala besar itu semakin mendekat...mendekat dan kian mendekat
“tak ada kata lain selain kita lawan mereka terlebih dahulu key!” seru Tita pada lelaki disebelahnya.
“kamu siap?” tanya key sambil menatap ke arah Tita.
“ok, sekarang!”
‘hap’ ‘bug’ ‘prang’ ‘hyaaaaattttt’ ‘dug’. Tendangan kidal Tita tepat diatas kepala si monster kepala besar tersebut. Begitupula dengan Keyziro jurus jujitsu yang diwariskan kakeknya menjadi senjata andalannya detik ini. mereka terkepung, suara alarm berbunyi, wajah mereka semakin panik. Kali ini Key yang menarik tangan Tita untuk mengeluarkan jurus kaki seribu “lariiiiiiiii!!!!!!!!!” teriak Key sambil menarik tangan gadis disebelahnya. Benda raksasa ini nampaknya semakin menjauh dari pusat peredaran bumi. Ruang gelap yang exotic dengan ribuan gemerlap bintang kini hadir didepan mata Tita.
“mati lah kita Key!!” seru tita keras.
“kita akan lompat”
“gila!!kamu mau kita mati terjatuh lalu dikerubuti oleh monster ruang angkasa dan kita menjadi seongok daging yang membusuk hngga berubah menjadi tulang belulang?”
“pilihan kita hanya dua, mati menjadi tawanan atau lompat keluar dari benda ini?”. sementara derap suara kaki dengan cepat semakin mendekat. Sedetik kemudian....
‘lompaaaaatttt!!!!’
“aaaaaaaaaa!!!!” Tita terbangun dari mimpi buruknya. Nafasnya sesak tak beraturan, keringat dingin keluar dari pori-pori kulitnya hingga membanjiri piyama tidurnya.
“astaghfirullahal’adziim” desahnya mencoba mengatur nafas. Ternyata Cuma sekedar mimpi buruk saja. Sejenak Tita luapkan pada sujud disepertiga malam dan dilanjutkan dengan rutinitas biasanya hingga menjelang siang.
            Tita masih terfikir dengan mimpi yang ia alami semalam, dua malam sebelum mimpi semalam dan masih banyak lagi teka-teki yang belum terjawab. Lalu siapa sebenarnya mereka? Mengapa mereka ada dalam kehidupan manusia? Apa mereka datang dari dimensi lain?. Jika dari planet lain, fakta dari NASA membuktikan tak pernah ada sinyal radar yang menangkap gelombang kedatangan mereka ke atmosfer bumi bahkan turun hingga ke bumi. Bintang terdekat saja dari tata surya kita adalah bintang Alpha centaury yang berjarak kurang lebih 4,3 tahun cahaya. Ini berarti apa yang kita lihat hari ini adalah apa yang terlihat 4,3 tahun yang lalu. Apakah mereka terbang secepat cahaya?kalau begitu akan membutuhkan waktu ribuan tahun untuk mereka sampai ke planet kita. Lalu siapakah yang ia temui kemarin malam?
            Instingknya semakin berfikir hebat, melalui diskusi ilmiah dan berbincang dengan para pakar dibidangnya ada beberapa hipotesa yang ia ambil kesimpulan. Walaupun belum sepenuhnya ia puas dengan jawaban tersebut.
‘aneh!! Tapi nyata’ bisiknya lirih.
            Tita kembali menyusuri jalan yang pernah ia lewati dimalam sebelumnya, suasana sunyi tanpa pedagang yang melintasi jalan tersebut. Di perempatan jalan ini ia tepat melihat si sosok misterius itu. Berharap ia akan dipertemukan lagi dengan sosok tersebut. Ada rasa takut yang menyelimuti dirinya, tapi entah semuanya lenyap dengan seluruh penasaran yang ada sejak lama.
semenit...dua menit ...tiga menit...tak ada tanda-tanda sedikitpun. Semakin malam penasarannya semakin menjadi. Ia memang tidak melibatkan Key dalam misi kali ini. walaupun beberapa kali Key meminta untuk menemani dengan alasan kekhawatiran. Dua puluh menit berlalu dalam kesunyian malam yang semakin dingin. Suara lolongan anjing diujunng jalan menambah ngeri suasana malam itu. Tita mensandarkan tubuhnya pada tiang kecil dibelakangnya.lelah
“Astaghfirullah!!” badannya gemetar dengan kucuran peluh yang menderas. Ada sesuatu yang menyentuh pundaknya dari belakang. Tita berusaha seberani mungkin melihat siapakah gerangan dibelakangnya dan....
Tumbanglah tubuhnya dalam keterkejutan luar biasa.
***
“Tita bangun Tita” suara lirih yang ia kenal menyadarkannya. Titapun terbangun dengan nafas yang tak beraturan. Matanya mengarah kesegala penjuru. Dilihatnya Key berada tepat disebelahnya ada Dea dan beberapa teman lainnya.
“Alieeeennnn, ada alieenn!!”
“baru saja aku mlihat Alien tepat didepan mukaku” semuanya saling bertatapan tak mengerti.
“maksudmu ini?” jari lentik Dea menunjuk kearah seseorang berbadan kurus dengan rambut botak dan ruas kepala lebih besar. semua mata tertuju kepada seseorang itu
“dialah yang menolongmu dan membawamu kesini tita, dia manusia sama seperti kita hanya saja ia memiliki kekurangan fisik pada ruas kepalanya. Seseorang tersebut tersenyum memamerkan gigi-giginya yang hampir semuanya tanggal matanya yang besar memang membuat semua orang takut kepadanya.




















                                                                                                                              

Senin, 17 Desember 2012

7 Tahun




“elo mau pindah kemana gie???” tanya Toni kepada gadis berkaca mata itu. Serius.
“iya, aku mau masuk asrama Ton”
“maksudnya, pesantren??”. Gadis ceria itu hanya melempar senyum simpulnya ke arah Toni. Ada kata yang ingin ia ucapkan tapi .... ah, rasanya kata-kata ini belum saatnya terucap.
            Beranda kelas itu tiba-tiba menjadi hening, hanya ada dua mata yang bertemu. Saling bertatap tanpa ada kata keluar sedikitpun. Waktu seakan berhenti. Entah perasaan apa yang dirasakan kedua ABG tersebut. Jauh dari sahabat yang sedari kecil selalu bersama dalam suka dan duka. Memang tak ada gadis lain yang dapat mengerti Toni saat ini selain Gie. Mata teduh milik Toni dan mata bulat Gie yang terselimuti kacamata tebal pun saling beradu.  sebenarnya ingin sekali Gie mengatakan “ayo, halangi aku untuk pergi Ton” tapi  itu hanya jeritan keras diruang hati yang tersembunyi. Tanpa ada satupun yang mendengardan turut merasakannya. Ayahnya sudah memutuskan untuk menyekolahkannya ke pesantren. Agar dapat meneruskan cita-cita kedua orang tuanya.
            Pagi itu sekitar pukul 08.00 pagi. Gie dan keluarganya bergegas merapihkan segala perlengkapan yang akan ia bawa.  Pakaian, baju, selimut hingga perlengkapan penting lainnya. Pintu mobil sudah mempersilahkannya untuk segera masuk. Langkahnya berat seakan ada batu besar yang ia ikatkan di kedua kakinya. Wajahnya spontan menoleh lantai dua rumah dengan desain kayu elegan. Entah apa yang difikirkan gadis itu, seharusnya ia senang akan masuk ke pesantren, tidak ada yang menyuruhnya untuk membawa tas. Tak akan ia dengar lagi suara sumbang Toni  mengejeknya. Tak ada lagi yang memainkan kepangan rambutnya seperti maen kuda-kudaan. Mungkin ia akan merindukan masa-masa itu, masa ketika ia terkena bola dan hanya Toni yang membelanya. Masa kelulusan Sekolah Dasar hingga amisnya telur menjadi saksi tawa lepas mereka. masa dimana ia memulai kekagumannya pada sosok Toni nakal yang ia kenal sejak kecil.
            Mobil pun siap menjelajah jalan-jalan ibu kota. Masuk menyusuri desa dan beberapa perbukitan. Pesantren Daarul Qur’an kecamatan Cikoneng yang dituju berjarak kurang lebih 5 KM lagi dari pusat kota. ‘Welcome to Daarul Qur’an Boarding School’ Semuanya berbusana muslim dan muslimah, wajah mereka indah, senyumnya ramah. , sungguh pemandangan yang nyaris tak ia temukan sebelumnya.
“selamat datang kehidupanku yang baru” tutur Gie sambil tersenyum. Langkahnya pasti memasuki lorong-lorong dengan cat putih yang bersih dan rapi. Pesantren ini terpisah dari siswa laki-laki. Asrama laki-laki jauh dibelakang bukit, jika kita ingin mencoba kesana harus berjalan kaki kurang lebih satu jam atau menggunakan angkutan khusus pesantren yang telah tersedia begitulah tutur pemandu tamu hari itu.
            Gie larut dalam rutinitas harian pesantren. Rutinitas yang awalnya ia sangka akan seperti dipenjara ternyata tidak ia dapatkan di sini. Kakak seniornya sangatlah ramah dan sabar membimbaru sepertinya. Kata-kata mereka amatlah lembut, berbeda dengan apa yang dikatakan orang tentang pesantren.
            7 tahun berlalu, gadis berkepang dengan kacamata silinder itu tumbuh seperti bunga yang bersemai indah, tak ada lagi kepangan unik dirambutnya. Yang ada hanya kibaran jilbab  yang menutupi bagian kepalanya berpadu dengan busana muslimah dengan warna yang senada.
“Rabb, aku akan meninggalkan pesantren ini” gumamnya dalam hati. Telah banyak yang ia dapatkan dalam rentang waktu yang lama. 7 tahun tanpa kabar, kemana dia? Apa dia masih mengingat gadis kecil dengan kepangan dua itu? 7 tahun Gie memendam rasa penasaran yang semakin ia tutup semakin memberontak. Entah kemana perginya si anak nakal itu. Saat kepergiannya dulu, kenapa Toni tak keluar di lantai dua rumahnya atau sekedar mengintip dari jendela kamarnya. Melambaikan tangan salam perpisahan atau sekedar berkata “Gie hati-hati yah!!”. Itu saja cukup untuk mengisayaratkan Gie berarti untuknya. Tapi ternyata tidak, hingga saat ini pun Toni tak ikut menjemputnya pulang bersama keluarganya. Padahal rumah Toni bersebrangan dengan rumah Gie. Apa salahnya jika Toni turut menjemputnya di pesantren Daarul Qur’an.
‘ting tung’
“Assalaamualaikum Gie...!!!” suara dari video call seseorang dari handphone berfasilitas 3G itu.  
“wa’alaikum salam...” mata sendu yang 7 tahun lalu beradu dengan mata bulat Gie di koridor kelas 7-F.
“alhamdulillah aku baru saja landing di Turkey, aku akan melanjutkan kuliah disini Gie, hingga mendapatkan gelar sarjana ilmu budaya. Doakan ya Gie semoga kuliahku lancar dan dapat jodoh orang Turkey” suaranya sumringah penuh kebahagiaaan sementara diujung telefon menyisakan sebuah kerinduan seorang gadis 7 tahun lamanya.
“aku memang hanya pengagum rahasiamu Ton, yang tak pernah kau ketahui keberadaanku disini” Gie menghela nafas panjang.  

  

Minggu, 16 Desember 2012

Beginilah Allah mengistimewakan wanita

Banyak wanita yang bilang bahwa susah menjadi wanita, lihat saja aturan-aturan dibawah ini :

1. Wanita auratnya lebih susah dijaga dibanding lelaki.
2. Wanita perlu minta ijin dari suami apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit dari pada lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada istrinya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan istri.
8. Wanita kurang nyaman dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas.
9. dan lain-lain.

etapi… PERNAHKAH KITA LIHAT KENYATAANNYA ?

1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti itulah intan permata bandingannya dengan seorang wanita.

2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada Ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada Bapaknya ?

3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah bahwa harta itu akan menjadi miliknya dan tidak perlu diserahkan kepada suami? Sementara suami apabila menerima warisan ia wajib juga menggunakan hartanya untuk istri dan anak-anaknya ?

4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala mahluk, malaikat dan seluruh mahluk Allah dimuka bumi ini, dan tahukah jika ia meninggal karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.
Diakherat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabk an terhadap 4 wanita, yaitu : Istrinya, Ibunya, Anak Perempuannya dan Saudara Perempuannya. Artinya , bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.

5. Seorang Wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui pintu mana saja yang disukainya cukup dengan 4 Syarat saja, yaitu : Sholat 5 waktu, Puasa di bulan Ramadhan, taat kepada Suaminya dan menjaga Kehormatannya.

6. Seorang lelaki wajib berjihad di jalan Allah, sementara bagi wanita jika taat kepada suami serta menunaikan tanggung jawabnya kepada ALLAH SWT, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad di jalan Allah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH… ! demikian sayangnya ALLAH SWT kepada wanita…..

Yakinlah bahwa sebagai Zat yang Maha Pencipta sudah pasti ALLAH Maha Tahu akan segala yang diciptakan-Nya sehingga peraturan-Nya adalah yang terbaik bagi manusia.

Selasa, 11 Desember 2012

Event Menulis Flash Fiction 2 in 1 Tema “Secret Admirer” dan “Misteri Angka 13” (DL 13 Januari 2013)


by Penerbit Harfeey on Tuesday, December 11, 2012 at 12:24pm ·
Event Menulis Flash Fiction 2 in 1 Tema “Secret Admirer” dan “Misteri Angka 13” (DL  13 Januari 2013)

Assalamualaikum Wr, Wb...

Hai, Boliners, langsung aja, ya.
Kali ini aku mau bikin lomba sekaligus dalam 2 tema, ya. Yang pertama bertema “Secret Admirer” atau pengagum rahasia, kedua bertema “Misteri Angka 13”.

Tentang “Secret Admirer”
Naskah masih menggunakan tokoh utama remaja berusia 17-20 tahun. Menjadikan tema bukan sekedar pelengkap kisah, tapi kekuatan utama dalam cerita. Posisikan tokoh telah dalam keadaan mengagumi seseorang, adapun perkenalan atau perjumpaan mereka, dll-nya bisa dijelaskan sebagai pelengkapnya. Cerita bisa dibuat kocak, unik, romantis, sedih, haru, dlsb.

Tentang “Misteri Angka 13”
Naskah masih menggunakan tokoh utama remaja berusia 17-20 tahun. Cerita naskah terserah penulis, yang pasti harus menjadikan angka 13 sebagai tema utama untuk dibahas. Misal tentang kejadian ganjil di SMA 13, di rumah nomor 13, di jam 13, atau 13 13 lainnya. Cerita bisa dibuat kocak, unik, romantis, sedih, haru, dlsb.

Gimana cara join-nya? Let’s check this out (harap baca infonya dengan jelas, ya. Jangan setengah-setengah! ^-^)

SYARAT & KETENTUAN 
  • Lomba bersifat gratis dan terbuka untuk semua kalangan tanpa batasan usia, yang ingin berpartisipasi
  • Untuk memudahkan komunikasi, peserta wajib berteman dengan FB Penerbit Harfeey (http://www.facebook.com/pharfeey) & LIKE FP Boneka Lilin (http://www.facebook.com/BonekaLilin) untuk tau info-info seputar lomba
  •  Peserta wajib menyebar luaskan info event ini agar semakin banyak teman-teman yang join dengan cara meng-copy-paste-nya di catatan facebook masing-masing. Tag 25 orang teman FB yang menggiati dunia literasi, termasuk FB Penerbit Harfeey (Tag dari peserta akan muncul di pemberitahuan FB Penerbit Harfeey dan secara otomatis terdaftar sebagai pemenuhan syarat peserta, tapi tidak masuk ke profil karena setting-an FB kami)
  • Naskah fiksi remaja bertema “Secret Admirer” dan/atau “Misteri Angka 13”. Naskah berbentuk flash fiction (cerita pendek) yang terdiri dari narasi dan dialog
  • 1 peserta hanya boleh mengirimkan 1 naskah untuk masing-masing tema. Boleh mengikuti kedua event (Secret Admirer & Misteri Angka 13), namun di masing-masing event-nya hanya mengirimkan 1 naskah terbaik dan dikirim dengan subjek email yang berbeda (sesuai dengan tema event)
  • Naskah merupakan karya asli penulis, belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun, dan tidak sedang diikutkan dalam event lain
  • Tulis naskah dalam format microsoft words, font times new roman 12 pt, 1,5 spasi, size kertas A4, margin normal, justify, dengan panjang naskah 500-700 kata termasuk judul (dilarang kurang dari 500 kata, atau lebih dari 700 kata) (Cara untuk mengetahui jumlah kata yang telah ditulis : Block naskah ceritamu, lihat di sudut kiri bawah layar komputer yang ada tulisan “Words”). Simpan dengan nama file : Judul naskah – Nama Penulis. Contoh : Tak Tersentuh – Boneka Lilin
  •  Di bawah naskah (bukan dalam file terpisah) sertakan biodata narasimu sebanyak maksimal 60 kata yang wajib berisi info nama akun FB dan alamat email
  • Kirim naskah yang berisi cerita sepanjang 500-700 kata dan biodata narasi maksimal 60 kata melalui lampiran/attachment (bukan di badan email) HANYA ke email : bolin_cihuy@y7mail.com (ada angka 7-nya), dengan subjek :
-Untuk Event “Secret Admirer” : SA_Judul Naskah_Nama Penulis (nama kamu, ya) Contoh : SA_Tak Tersentuh_Boneka Lilin
-Untuk Event “Misteri Angka 13” : MA13 _Judul Naskah_Nama Penulis (nama kamu, ya) Contoh : MA13_Surat ke-13_Boneka Lilin
  • Update peserta bisa dilihat di catatan FB Penerbit Harfeey
  • Deadline tanggal 13 Januari 2012. Tidak ada perpanjangan waktu
  • Pengumuman peserta yang lolos di masing-masing tema dan 3 jawara utama, insyaAllah 1 minggu setelah DL

REWARD 
  • Seluruh naskah dari masing-masing event yang tulisannya dinilai memenuhi semua syarat dan ketentuan serta menarik dan kreatif versi panitia akan dibukukan secara indie di Penerbit Harfeey (bisa dalam 1 atau 2 jilid judul buku, tergantung dari banyaknya naskah yang terpilih) dengan 2 judul yang berbeda tentunya, sesuai tema event
  • Seluruh penulis kontributor akan mendapatkan e-sertifikat yang dikirim melalui alamat email masing-masing
  • Seluruh penulis kontributor terpilih mendapatkan voucher penerbitan buku lengkap senilai Rp50.000,- dari Penerbit Harfeey (Voucher tidak dapat diungkan dan/atau diakumulasikan. Satu voucher hanya berlaku untuk satu judul buku)
  •  Seluruh penulis kontributor terpilih mendapatkan royalti berupa potongan harga senilai 15% setiap pembelian bukunya jika sudah terbit (Bukan hanya sekali, tapi seterusnya). Semakin banyak buku yang kamu jual, sebanyak itu juga royalti yang akan kamu dapatkan (Fair, ya. Kita sama-sama menulis cerita dan mempromosikan bukunya dengan keuntungan yang juga setimpal, sesuai kerja keras)
  • JUARA UTAMA untuk masing-masing event
-JUARA 1 : 1 buku bukti terbit yang dikirim gratis ke alamat penulis di seluruh Indonesia, e-sertifikat, & voucher penerbitan buku lengkap senilai Rp200.000,- dari Penerbit Harfeey
-JUARA 2 : 1 buku bukti terbit yang dikirim gratis ke alamat penulis di seluruh Indonesia, e-sertifikat, & voucher penerbitan buku lengkap senilai Rp150.000,- dari Penerbit Harfeey
-JUARA 3 : 1 buku bukti terbit yang dikirim gratis ke alamat penulis di seluruh Indonesia, e-sertifikat, & voucher penerbitan buku lengkap senilai Rp100.000,- dari Penerbit Harfeey

*Info tarif penerbitan untuk penggunaan voucher bisa dilihat di sini : https://www.facebook.com/notes/penerbit-harfeey/cara-menerbitkan-buku-di-penerbit-harfeey-tarif-rp350000-/131736106967008 

Karena infonya sudah jelas, semoga nggak ada lagi pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam info ini, ya! :) (Ex : Apa aku boleh ikut? DL-nya kapan? Update pesertanya di mana? Kirim ke mana? Hadiahnya apa? Dlsb). Seandainya pun ada hal yang kurang dipahami dan ingin ditanyakan, harap ajukan pertanyaan hanya di kolom komentar note info event FB penyelenggara (Penerbit Harfeey & Boneka Lilin), bukan lewat inbox, wall, apalagi sms.

Sekian, semoga teman-teman berkenan untuk join. Thank you. :)

Wassalamu’alaikum Wr, Wb...


Boneka Lilin & Penerbit Harfeey

Selasa, 04 Desember 2012

Kotak Sabun



Mobil ini terlalu mudah untuk ditemui. Setiap hari kendaraan ini ‘nyeleb’ dan menarik para pelanggan yang hilir mudik dikota megapolitan. siang yang aneh buat yovi. pertemuannya dengan para peserta training mengantarkan dirinya pada sertifikat yanng salah tulis. Namanya menjadi yovi darojatun ‘brrrrrrr’
“gak keren banget nih nama!! ” gumamnya sambil memanyunkan bibirnya. But, okelah ini nama bisa dijadikan alasan atas dedikasiku kepada yayasan.
Baiklah urusan sertifikat itu selesai walaupun beberap[a temannya yang sudah terlalu lelah harus menunggunya juga.
Yovi pun pulang bersama ketiga temannya zetty, Andini dan deva. Awalnya mobil seleb berwarna merah yang ketika masa kecil yovi senang menjulukinya sebagai mobil kotak sabun.
 Awalnya si kotak sabun itu santai membawa empat sekawan tersebut. Melewati bebrapa tikungan tajam menyalip dibeberapa truk angkut dan tronton memasuki jalur busway dan.....nose!!!!!! supir si kotak sabun itu melaju kencang bagai dikejar setan. Jalur lain padat merayap bahkan galau dengan kemacetan yang ada. Keempat sahabat itu saling berpegangan, badannya terlempar kedepan kebelakang, Yovi memegang erat tangan Deva sekuat yang ia bisa, mulutnya menyumpah serapah mereka semua terlempar kekanan dan kekiri. Berhenti mendadak dan melaju lagi lebih kencang semakin kencang tak ada kata yang keluar selain pekikan istighfar dari mulut Yovi.
“ada untungnya mbak, naik mobil kaya begini” seru salah satu penumpang dipojok pintu
“maksud lo?” jawab Yovi spontan mebelalakan matanya
“biar selalu ingat Allah” jawab penumpang tersebut sambil tersenyum santai. Semenit kemudian sampailah mereka ditujuan walau harus turun dengan wajah gemetar