Minggu, 29 Juni 2014

Bukber bareng yatim

Aslamualaikum sobat muslim. InsyaAllah hari sabtu ini tanggal 5 july 2014 ovistore akan mengadakan agenda buka puasa dan makan malam bersama 40 anak yatim di pesantren tubagus pangeling tapos Depok.  Bagi sobat muslim yang mau menginfakan sebagian rezekinya untuk kegiatan ini bisa menghubungi nomor telfon penting di bawah ini

@ovisofwilwidad 081381345078.
Untuk info lainnya bisa wa ke 0812-8055-0339.

Bantu share ya kawan. 1 broadcast kamu bisa mengembangkan senyum mereka. Don't miss it

Created by "ovistore" belanja sambil beramal

Selasa, 06 Mei 2014

PELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IPS BERBASIS IT DAN AKHLAK







                Sobat pembelajar, pasti masih ingat kan kapan pertama kali kita belajar berkirim surat? Nah, jawabannya adalah saat pembelajaran di Sekolah Dasar. Memang Sekolah Dasar adalah salah satu pintu awal kita mengarungi petualangan ilmu. Dalam fase ini. Kurikulum yang harus dilampaui oleh seluruh warga Indonesia relatif lama yaitu 6 tahun. Awalanya saya pun bertanya-tanya mengapa pembelajaran di Sekolah Dasar terlampau lama dibanding tingkat-tingkat selanjutnya. Lalu, dalam pertanyaan besar tersebut, saya temukan satu titik terang ketika tau bahwa masa SD adalah masa kongkrit. Masa pembiasaan yang kelak akan menjadi fondasi karakter seseorang saat dewasa. Kesimpulannya bahwa Sekolah Dasar diharapkan dapat menjadi pembiasaan karakter untuk seseorang. Jika dalam pembiasaan itu seseorang terlatih baik, maka baiklah hasilnya ketika dewasa, begitu pun sebaliknya. 

                Nah, berawal dari sebuah kejenuhan terhadap pembelajaran bahasa Indonesia dan IPS yang saya ajarkan kepada anak-anak. Akhirnya tercetuslah satu ide untuk mengambil intisari saja dari kedua mata pelajaran tersebut.
                Saya akan mengawali pada pembelajaran IPS kelas tiga tentang lingkungan alam dan buatan di awal semester. Saya menyebutnya sebagai gardening class. Gardening class adalah sebuah pembelajaran berkebun kepada siswa kelas tiga. Hubungannya dengan pembelajaran lingkungan alam dan buatan adalah inti karakter yang harus dibangun dalam materi lingkungan alam dan buatan dapat sampai kepada siswa. Dalam pembelajaran lingkungan alam dan buatan, anak-anak akan memahami tentang perbedaan antara lingkungan alam dan buatan. Selain itu mereka juga akan menemukan kecintaan terhadap lingkungan alam sebagai bukti ciptaan tuhan dan lingkungan buatan sebagai bukti kecakapan manusia berkah anugrah dari tuhan. Secara langsung mereka akan mencintai dan menjaga bumi tempat mereka berpijak.
                Gardening class yang saya gelontorkan kepada anak-anak berbuah manis. Beberapa dari mereka mulai mempunyai minat dan kecintaan terhadap lingkungan. Hal ini terbukti dengan banyaknya anak-anak peserta gardening class yang mulai mengkampanyekan pemeliharaan terhadap lingkungan. Salah satu kampanye mereka adalah :
1.       Membuang sampah pada tempatnya (memilah milih sampah organik dan non organik)
2.       Meminimalisir sampah kertas (makin banyak kertas terbuang semakin banyak pohon ditebang)
3.       Gerakan tanam satu pohon (mendukung gerakan menanam)
4.       Meminimalisir penggunaan AC (semakin dingin dan banyak  AC digunakan, bumi semakin panas)
Dari beberapa kampanye ini, akhirnya beberapa anak-anak yang telah menggunakan media social dan black berry, bersedia ikut dalam kampanye #tanamsatupohon dan #sobatbumi. Ada beberapa hal yang menggelitik saat hari bumi kemarin, salah satu anak mengkrtisi dengan kepolosannya. “Ms, kenapa orang banyak yang berkampanye tentang memelihara bumi hanya di hari bumi saja? Sementara setiap hari kita tinggal di bumi, menghirup udara di bumi, makan dan minum hingga tidur juga di bumi. Harusnya kita jaga setiap hari bukan menunggu tanggal 22 April setiap tahunnya”
selain itu, dalam pembelajaran IPS di semester genap ada satu materi menarik yaitu tentang jual beli. Saya mencoba mendorong anak-anak untuk belajar mandiri secara finansial sebagaimana kelak anak-anak tidak akan menuntut pekerjaan kepada orang lain, tetapi justru membuka peluang kerja untuk dirinya sendiri dan orang lain.
Di sekolah kami terdapat agenda market day tiap minggunya. Hal ini sangatlah membantu pemahaman anak-anak dalam pembelajaran jual beli. Mulai dari syarat jual beli, prinsip, tempat jual beli, pelaku jual beli hingga meningkat kepada jual beli secara online.
Kita tak dapat memungkiri bahwa, dunia online sangat berdampingan erat dengan dunia anak-anak saat ini. Mulai dari games hingga social media adalah satu hal yang menjadi rumah kedua bagi anak-anak. Hal ini yang membuat saya terketuk untuk mengarahkan anak-anak pada penggunaan dan pemanfaatan internet.
Dalam pembelajaran IPS lalu, pemanfaatan Internet hanya sebatas kampanye #sobatbumi dan #tanamsatupohon pada black berry, facebook dan twitter mereka. Lebih jauh lagi, saya memperkenalkan dunia online shop kepada mereka. Situs situs jual beli seperti toko bagus, elevania, berniaga, amazon dll. Selanjutnya saya ajak mereka untuk dapat berjualan apa saja melalui internet atau melalui blackberry yang mereka miliki. Memang tak semua anak hobi berjualan, tetapi dari perkenalan ini saya berharap akan ada momentum yang mengarahkan mereka agar memanfaatkan dunia  internet untuk mengembangkan potensi mereka bukan hanya bermain game online saja. Kemudian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, saya mengajak anak-anak untuk dapat berkirim surat melalui dunia maya baik kepada teman, keluarga hingga kepada gurunya sendiri. Sebagai guru saya tak menutup kemungkinan dengan anak-anak yang akan ber-email ria dengan saya. Bahkan, saya bangga ketika ada seorang murid sudah dapat memanfaatkan internet dengan baik. Apa lagi mengikuti jejak saya menjadi seorang blogger 


Nah, bagaimana dengan alur pembelajaran di kelas saat dilakukannya beberapa project ini?
Demikian saya akan tuliskan beberapa langkah-langkahnya yang mungkin dapat membantu kawan-kawan guru untuk mengaplikasikannya di kelas
1.       PLANING
Perencanaan adalah yang paling utama dalam segala proyek pembelajaran. Hal ini yang disebut juga sebagai RPP atau lesson plane. Dalam perencanaan, guru harus menguras energi agar alur pembelajarannya berjalan maksimal.  
2.       ACTION
Action adalah aksi yang dilakukan anak-anak dalam project kali ini. Upayakan bukan guru yang memiliki banyak peranan disini, tetapi siswa atau peserta didik yang memiliki peranan dalam fase ini. Peserta didik haruslah sebagai subject bukan object. Biarkan mereka menemukan pengetahuan secara alami. Lalu dimana peranan guru? Guru berperan sebagai pengarah, motivator, mediator dan fasilitator
3.       CONTROLING
Dalam pelaksanaan fase yang kedua guru yang bertindak sebagai mediator, fasilitator dan motivator, juga berperan mengkontrol jalannya aktifitas peserta didik dalam project ini. Dari controling guru dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran kali ini lalu dapat juga kita libatkan peserta didik dalam mengkontrol jalannya project kelas yang mereka  lakukan sehingga mereka juga dapat mengevaluasi pembelajaran mereka, hingga pemahaman mereka. Sampai manakah tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar itu tercapai.
4.       EVALUATION
Dalam tahapan kali ini anak-anak berperan penting untuk mengukur sejauh mana pemahaman mereka. Mereka dapat membantu guru-guru mereka mengukur juga ketercapaian pembelajaran dan kompetensi dasarnya. Libatkan anak-anak dalam berdiskusi. Gunakan kata-kata “bagaimana menurut kalian tentang aktivitas kali ini?”  atau mengajak anak bercerita tentang aktivitas yang telah dilakukan, hingga mengajak anak-anak mencari pelajaran apa yang telah didapatkan. Evaluasi dapat dalam bentuk tertulis, verbal, ataupun secara normatif untuk mengevaluasi karakter yang telah didapatkan
5.       ENJOYING
Ini adalah tahap akhir dalam pelaksanaan pembelajaran. Yaitu menikmati hasil pembelajaran tersebut. Hasilnya dapat berupa karya anak-anak sendiri. Nah, dalam project yang saya lakukan dengan anak-anak adalah taman buatan. Sayangnya taman buatan tersebut usianya tak sampai satu tahun karena lahan yang kita gunakan sekarang telah menjadi bangunan baru di sekolah. Sedangkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah kemampuan anak-anak dalam berkirim surat melalui email dan membuat blog sendiri. Entah selanjutnya blog tersebut akan digunakan untuk berjualan seperti beberapa blog yang pernah saya tunjukan, ataupun akan mengembangkan dalam dunia jurnalistik. Namun, akhirnya blog yang mereka miliki ada sebagian yang digunakan untuk minat mereka pada dunia tulis menulis hingga saat ini, salah satu isi blog tersebut dibukukan oleh salah satu penerbit menjadi sebuah cerpen.

                                                                                                    surat elektronik dari salah satu murid kelas tiga



Contoh RPP Pembelajaran IPS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NamaSekolah                          : SDIT Darojaatul ‘Uluum
Mata Pelajaran                        : IPS
Kelas/Semester                        : III / I
Alokasiwaktu/Pertemuan          : 4  x 35  Menit / 2 pertemuan
 
Text Box: Nilai-nilaipendidikanislamidanbudayakarakterbangsa yang dikembangkan:
Karakter siswa yang diharapkan : disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian, kerja sama, toleransi

 


I.                  StandarKompetensi                :
·        Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama disekitar rumah dan sekolah

II.      KompetensiDasar                       :

·        Menceritakan lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan sekolah
III.   Indikator                                      :

·        Mengenal lingkungan alam dan buatan
·        Menyebutkan beberapa contoh lingkungan alam dan lingkungan buatan di kelas

IV.    TujuanPembelajaran       :

·        Agar siswa dapat mengetahui lingkungan alam dan buatan
·        Agar siswa dapat menyebutkan beberapa contoh lingkungan alam dan buatan yang ada di sekitar sekolah
V.       Materi Ajar                                 :

  • Lingkungan alam dan buatan

VI.    MetodePembelajaran     :

  • Team Project
VII. Langkah-langkahPembelajaran

a.      KegiatanAwal
1.    Appersepsi dan motivasi
2.    Pengenalan pelajaran IPS dan manfaat pelajaran IPS untuk kehidupan sehari-hari
3.    Kontrak pembelajaran dengan siswa
b.      KegiatanInti
1.      Siswa memperhatikan perbedaan antara dua gambar yang di tampilkan guru di dalam buku.
2.      Siswa mengungkapkan apa yang mereka lihat
3.      Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok kerja
4.      Siswa diberi kesempatan untuk membuat taman dengan bahan-bahan yang telah ada
5.      Siswa mulai memilih tempat untuk ditanamai beberapa tanaman
6.      Siswa menanam dan menaburi pupuk kompos di atas tanaman mereka
7.      Siswa menghias beberapa tumbuhan dengan batu, membuat kolam ikan buatan dengan tanah yang digalih sedalam beberapa centi meter, kemudian dimasuki plastik yang telah diisi air dan di hias batu-batuan kecil disisi-sisinya, lalu mereka menaburkan beberapa  bibit ikan hias

c.       KegiatanAkhir
1.      Siswa diberi kesempatan untuk bercerita tentang aktifitas yang telah mereka lakukan, dan mengambil pelajaran apa yang terkandung didalamnya
2.      Guru memberikan penugasan berupa gambar lingkungan-lingkungan alam

VIII.        Alat dan Sumber Belajar        :

1.                   Lahan untuk ditanami
2.                   Gambar taman, gunung dan lapangan basket
3.                   Papan tulis dan ATK Kelas
4.                   Plastik
5.                   Tanaman
6.                   Pupuk
7.                   Scope/sendok semen
8.                   air


IX.    Penilaian                          :

1.      Penilaian yang digunakan adalah penilaian aktivitas individu berupa perhatian, keaktifan dan kerjasama mereka dengan kelompok
2.      Penilaian kedua adalah penilaian kelompok
3.      Instrument penilaian
Nama Siswa
Keaktifan
Perhatian
Kerjasama
Jumlah






(Range 70  -  90)







         Depok, 1 Agustus 2013

Mengetahui,               
Kepala Sekolah                                                                         Guru Mata Pelajaran





Ulil Amri, S.PdI                                                                         Novi Giyanti S.Pd.I

 buku yang didalamnya memuat cerita tentang blog salah satu siswa Darojaatul'uluum

Semoga bermanfaat!

Senin, 14 April 2014

SURAT SEDERHANA UNTUK PARA GURU


Oleh Mohammad Fauzil Adhim

Jangan remehkan dakwah kepada anak-anak! Jika mereka telah terikat hatinya dengan Islam, akan mudah bersungguh-sungguh setelah dewasa. Maka, ketika engkau mengurusi anak-anak di sekolah, ingatlah sejenak. Tugas utamamu bukan sekedar mengajari mereka berhitung. Bukan! Engkau sedang berdakwah. Sedang mempersiapkan generasi yang akan mengurusi umat ini 30 tahun mendatang. Dan ini pekerjaan sangat serius.

Karenanya, jangan pernah main-main dalam urusan ini. Jika mereka engkau ajari curang dalam mengerjakan soal saja, sesungguhnya urusannya bukan hanya soal bagaimana agar mereka lulus ujian. Bukan. Yang terjadi justru sebaliknya, masa depan umat sedang engkau pertaruhkan

Maka, ketika mutu pendidikan anak-anak kita sangat menyedihkan, urusannya bukan sekedar masa depan sekolahmu. Sekolah ambruk bukan berita paling menyedihkan. Yang amat perlu kita khawatiri justru lemahnya generasi yang bertanggung-jawab menegakkan dien 30 tahun mendatang.

Maka..., ketika engkau bersibuk dengan cara instant agar mereka tampak mengesankan, sungguh urusannya bukan untuk tepuk tangan saat ini. Urusannya adalah tentang rapuhnya generasi muslim yang harus mengurusi umat ini di zaman yang bukan zamanmu. Kitalah yang bertanggung-jawab.

Ketika hari ini, di banyak tempat, kemampuan guru-guru kita sangat menyedihkan, sungguh yang paling mengkhawatirkan adalah masa depan umat ini. Maka, keharusan untuk belajar bagimu, wahai Para Guru, bukan semata urusan akreditasi. Ini urusan umat. Urusan dakwah. Jika orang-orang yang sudah setengah baya atau bahkan telah tua, sulit sekali menerima kebenaran, sesungguhnya ini bermula dari lemahnya dakwah terhadap mereka ketika masih belia; ketika masih kanak-kanak. Mereka mungkin cerdas, tapi adab dan iman tak terbangun.

Wahai Para Guru, belajarlah dengan sungguh-sungguh bagaimana mendidik siswamu. Engkau belajar bukan untuk memenuhi standar dinas pendidikan. Engkau belajar dengan sangat serius sebagai ibadah agar memiliki kepatutan menjadi pendidik bagi anak-anak kaum muslimin. Takutlah engkau kepada Allah Ta'ala. Sungguh, jika engkau menerima amanah sebagai guru, sedangkan engkau tak memiliki kepatutan, maka sungguh engkau sedang membuat kerusakan. | Sungguh, jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, tunggulah saatnya (kehancuran).

Maka, keharusan untuk belajar dengan sungguh-sungguh, terus-menerus dan serius bukanlah dalam rangka memenuhi persyaratan formal. Jauh lebih penting dari itu adalah agar engkau memiliki kepatutan menurut dien ini sebagai seorang guru. Sungguh, kelak engkau akan ditanya.

Wahai Para Guru, singkirkanlah tepuk tangan yang bergemuruh. Hadapkan wajahmu pada tugas amat besar untuk menyiapkan generasi ini agar mampu memikul amanah yang Allah Ta'ala berikan kepada mereka. Sungguh, kelak engkau akan ditanya di Yaumil-Qiyamah atas urusanmu.

Pelajarilah dengan sungguh-sungguh apa yang benar; apa yang haq, lebih dulu dan lebih sungguh-sungguh daripada tentang apa yang efektif. Dahulukanlah mempelajari apa yang tepat daripada apa yang memikat. Prioritaskan mempelajari apa yang benar daripada apa yang penuh gebyar. Utamakan mempelajari hal yang benar dalam mendidik daripada sekedar yang membuat sekolahmu tampak besar bertabur gelar. Sungguh, jika engkau mendahulukan apa yang engkau anggap mudah menjadikan anak hebat sebelum memahami betul apa yang benar, sangat mudah bagimu tergelincir tanpa engkau menyadari. Anak tampaknya berbinar-binar sangat mengikuti pelajaran, tetapi mereka hanya tertarik kepada caramu mengajar, tapi mereka tak tertarik belajar, tak tertarik pula menetapi kebenaran.

Maafkan saya. Semoga kita sadar bahwa mendidik bukan urusan kelangsungan organisasi. Lebih dari itu, keselamatan umat ini dan generasinya.