Jumat, 09 Februari 2018

JANGAN JADI GURU, BERAT. BIAR AKU SAJA!

Jangan jadi guru, itu berat. Biar aku saja!

Guru tanpa tanda jasa, itulah yang disematkan untuk para penerang kegelapan ilmu pengetahuan. Bukan hanya mempersiapkan dari pagi, tapi dari malam sebelum mengajar, bahkan jauh sebelum mengajar di kelas, guru sudah harus mempersiapkan program tahunan, semester, indikator keberhasilan dari standar kompetensi. Buat siapa??buat kalian para siswa!

Padahal mereka punya anak, punya keluarga, tapi tetap harus juga memikirkan siswa-siswanya di sekolah. Boro-boro memikirkan mau makan di restorant, nelen rumitnya proyeksi pembuatan soal-soal saja sudah cukup membuat kami kenyang.

Sesampainya di sekolah, harapan kami murid-murid tertib dan hormat. Tapi kenyataannya ada saja tingkah murid yang buat kami senyun-senyum dan berbisik dalam hati "gak semua harapan itu mudah digapai". Namun, banyak juga murid yang mudah bekerja sama dengan kami. Mungkin mereka melihat mata lelah kami. Melihat kosongnya pandangan kami. Bukan, nak. Bukan kosong pandangan kami, tapi kami sedang berfikir tentang bagaimana kami bisa masuk ke dalam dunia kalian sehingga kami bisa mengerti apa yang kalian butuhkan.

Menjadi guru itu berat, nak. Tapi herannya banyak yang memilihnya untuk menjadi profesi dengan alasan, "jadi guru enak, pulangnya cepat. Anak-anak libur, gurinya libur." Tidak!. Tidak semudah itu. Tanggung jawab kami seorang guru bukan hanya sekedar menjadikan kalian (murid2 kami) pintar, tapi juga berakhlak. Tanggung jawab kami bukan kepada kepala sekolah, tapi kepada orang tua, terlebih lagi, tanggung jawab kami kepada Allah.

Menjadi guru itu berat, nak! Karena yang kami hadapi adalah kalian. Individu yang senantiasa berkembang, dan berfikir. Bukan benda mati yang mudah sekali kami atur sesuai keinginan kami.

Menjadi guru itu berat, nak! Terlebih lagi dengan perkembangan saat ini. Saat media internet semakin menjadi raksasa dan siap menghantui kami seakan-akan merekalah musuh utama kami. Jejaring sosial yang seakan menjadi tempat curhat, games yang membuat malas, hingga menyulap manusia menjadi orang yang berbeda. Mengerikannya, dari games, banyak sekali sikap dan tindakan yang merubah anak baik-baik menjadi pembunuh.

Andai Dilan dan Milea tau, bahwa bukan rindu yang berat. Tapi menjadi guru kalian yang berat!

Mewakili gurunya Dilan yang dilanda kecemasan karena banyaknya kasus kekerasan di dunia pendidikan😢